Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sinkronisasi: Program DP 0 Tak Harus untuk Pendapatan Rp 7-10 Juta

Kompas.com - 13/07/2017, 14:24 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Sinkronisasi gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Edriana Noerdin tak membenarkan jika program rumah DP 0 persen hanya dapat diikuti oleh warga Jakarta yang memiliki rata-rata pendapatan setiap bulan yang tinggi.

"Jadi enggak bener juga harus Rp 7-10 juta (penghasilan per bulan), tapi ini (data rata-rata penghasilan) hanya untuk menunjukkan apakah dia mampu membayar cicilan rumah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/7/2017).

Ia mengatakan, konsep awal pencetusan program rumah DP 0 persen sebagai upaya pemerintah membantu warga Jakarta memiliki hunian terjangkau tetap akan dipertahankan.

"Jadi pemerintah menguruskan agar DP rumah 0 persen. Yang kedua dengan jumlah terbatas, misalnya harga total rumah Rp 350 juta," kata dia.

Baca: Program DP Nol Rupiah dan Harapan Besar Warga Jakarta Miliki Rumah

Ia melanjutkan, program ini pun hanya diperuntukkan warga yang telah menetap di Jakarta selama minimal lkma tahun.

"Setelah itu dia harus terbukti bisa menyicil, nah itu dilihat kalau dia bisa menabung selama 6 bulan, tapi bukan berarti tabungan itu diambil untuk DP," sebutnya.

Bagi warga yang belum mampu memenuhi cicilan tersebut, lanjutnya, pemerintah pun akan menyiapkan program khusus.

"Makanya ada program Ok Oce ( One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship). Jadi supaya warga punya penghasilan tambahan. Soal bisa ikut program rumah DP 0 persen ini gak harus tahun pertama, kan pemerintahannya lima tahun," tutupnya.

Baca: Soal Penerima DP 0, Sandiaga Pertimbangkan Pendapatan Rumah Tangga

Sebelumnya wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, program rumah DP 0 rupiah yang dia gagas bersama gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan untuk masyarakat berpenghasilan antara Rp 7 hingga Rp 10 juta.

Sandiaga menyampaikan pernyataan ini saat ditanya soal solusi bagi warga yang direlokasi ke rumah susun sewa (rusunawa) dan ingin agar unit rusunnya itu berubah menjadi hak milik. Ia ditanya apakah warga dapat memiliki unit rusun melalui program DP 0 rupiah.

"Itu yang mereka harus dipastikan mereka bisa sanggup mencicil. Karena DP 0 rupiah kategorinya untuk pendapatan sekitar Rp 7-Rp 10 juta per bulan. Kalau di bawah itu enggak cocok untuk pola rumah dengan DP 0 rupiah," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, konsep rusunawa berbeda dengan DP rumah 0 rupiah. Ia juga menyampaikan, untuk mereka yang berpenghasikan di bawah Rp 7 juta, sedang disiapkan skema kepemilikan rumah lain yang memungkinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com