Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Balon Luka Parah Saat Tabung Gas Untuk Isi Balon Meledak

Kompas.com - 19/07/2017, 11:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolsek Cipondoh Komisaris Bayu Suseno memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa ledakan tabung gas untuk balon di depan SD Bina Insani, Rabu (19/7/2017) pagi.

Namun, pihaknya masih mendata korban luka-luka yang diduga banyak berasal dari murid-murid di sana.

"Dipastikan tidak ada korban jiwa. Tukang balon yang punya gas tabung mengalami luka parah dan sudah dirawat di rumah sakit," kata Bayu saat dihubungi Kompas.com.

Ledakan tabung gas tersebut terjadi pukul 08.00 WIB. Dari kondisi di lokasi, nampak sejumlah murid berpakaian seragam pramuka berjalan sambil tertatih dan menangis. Sebagian besar di antara mereka juga nampak basah dan ada yang seragamnya robek.

Sejumlah murid laki-laki maupun perempuan juga terlihat mengalami luka di beberapa bagian badannya, seperti di tangan maupun kakinya. Kegiatan belajar mengajar sementara terhenti sembari polisi melakukan proses penyelidikan di tempat kejadian perkara.

Korban luka-luka sudah dibawa ke Rumah Sakit Usada Insani dan Rumah Sakit Mulya yang lokasinya tidak jauh dari tempat ledakan. Polisi juga masih memeriksa tempat ledakan serta menghimpun petunjuk di sana.

Baca: Tabung Gas Meledak di Depan Gedung SD, Sejumlah Murid Luka-luka

Kondisi di lokasi sesaat setelah terjadi ledakan nampak berantakan. Sepeda motor yang dipakai tukang balon membawa tabung gas pun terlihat rusak seperti bekas terbakar di beberapa bagian.

Tukang balon yang diduga mengalami luka paling parah juga sempat terbaring di lokasi. Sekeliling tukang balon itu terlihat darah, namun oleh warga di lokasi langsung dilakukan pertolongan pertama dengan menyiramkan air untuk mendinginkan luka bakar dari ledakan tersebut.

Kompas TV Tabung Gas Bocor, Restoran di Batam Ini Terbakar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com