Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Lapas Salemba Jadi Museum, Sandiaga Sebut Banyak Tak Terurus

Kompas.com - 23/07/2017, 22:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno mengomentari ide Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang ingin mengubah Lapas Salemba menjadi museum.

Sandiaga mengatakan saat ini masih banyak museum yang belum dikelola dengan baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

a di Kantor GP Ansor DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Minggu (23/7/2017).

Menurut Sandiaga, harus dikaji terlebih dahulu hal apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Sandiaga menyinggung fasilitas olahraga dan juga pendidikan yang mungkin lebih dibutuhkan.

"Seandainya museum jadi hal yang sangat urgent ya kita pikirkan," ujar Sandiaga.

Djarot sebelumnya mengatakan sebagian Lapas Salemba termasuk cagar budaya karena sudah dibangun sejak zaman penjajahan Belanda. Oleh karena itu, Djarot berniat untuk menjadikan lapas tersebut sebagai museum dan menjadi tempat wisata.

Terkait itu, Sandiaga mengatakan penjara Alcatraz di San Fransisco merupakan contoh baik pengelolaan bekas penjara yang menjadi tempat wisata. Sandiaga mengatakan banyak siswa yang berkunjung ke sana untuk memahami konsekuensi yang mereka tanggung jika melanggar hukum.

"Artinya jangan melanggar hukum ya, kalau melanggar hukum masuk penjara seperti ini. Itu yang dilakukan secara cerdas di penjara Alcatraz," ujar Sandiaga.

Baca: Djarot Ingin Alih Fungsikan Lapas Salemba Jadi Museum

Sekretaris Direktorat Jenderal Permasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menyampaikan, warga binaan yang menghuni Lapas Salemba saat ini melebihi kapasitas seharusnya. Akibatnya, pelayanan lapas pun terbatas.Adapun, lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Ciangir, Kabupaten Tangerang akan dijadikan lapas terbuka atau open camp. Para tahanan dari lembaga pemasyarakatan di Jakarta, termasuk Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat akan dipindahkan ke sana.

"Sudah over kapasitas, isinya sekarang 5.000 lebih, kapasitasnya 2.000-an, sehingga sekitar sudah 2 kali lipat. Ini tentu pelayanan tidak bisa dilakukan dengan baik, pembinaan tidak bisa dijalankan," kata Sri.

Kompas TV Polisi Masih Cari 133 Napi yang Kabur dari Lapas Riau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com