Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasudin Tolak Jelaskan Penyebab 3 Sekolah di Jakbar Tunggak Listrik

Kompas.com - 28/07/2017, 14:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah listrik yang mati di tiga sekolah di Jakarta Barat sempat menimbulkan pertanyaan bagi Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Listrik tersebut mati karena tiga sekolah itu belum membayar tagihan listrik selama 1 bulan.

Biaya operasional sekolah yang digunakan untuk membayar tagihan listrik biasanya cair setiap tiga bulan. Untuk tagihan listrik bulan Juli, anggarannya baru akan cair pada September.

Djarot merasa heran karena hanya 3 sekolah di Jakarta Barat yang mengalami masalah tersebut di Jakarta. Padahal, biaya operasional semua sekolah baru cair pada September.

"Itu enggak bisa, sekolah yang lainnya kok enggak ada masalah? Kok dia ada masalah? Tiga sekolah dari sekian ratus sekolah loh," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (25/7/2017).

Kepala Suku Dinas Pendidikan 2 Jakarta Barat Uripasih mengatakan penyebab tunggakan listrik di tiga sekolah adalah belum membayar. Adapun, sekolah-sekolah yang mengalami pemadaman listrik adalah SMA Negeri 112 di Meruya, Kembangan, SMA Negeri 85 Srengseng dan SMA Negeri 65 di Jalan Raya Panjang.

Namun, Uripasih menolak menjawab penyebab hanya 3 sekolah itu yang mengalami pemadaman listrik.

"Saya enggak bisa jawab deh yang itu. Saya enggak jawab, kita jawab hanya kenapa sekolah itu diputus (listriknya), karena dia memang satu bulan belum bayar kan di bulan Juli," ujar Uripasih kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2017).

Uripasih mengatakan pembayaran listrik biasanya dilakukan oleh pihak sekolah langsung ke PLN. Uripasih membenarkan bahwa tiga sekolah tersebut tidak melakukan transfer ke PLN untuk membayar tagihan listrik.

Baca: Sekda DKI Sayangkan Langkah PLN Padamkan Listrik 3 Sekolah

Namun, Uripasih kembali menolak menjelaskan penyebab hanya 3 sekolah itu yang tidak bisa membayar tagihan listrik, sementara sekolah lain bisa membayar. Uripasih mengatakan hal yang terpenting adalah masalah tersebut sudah selesai.

Tunggakan listrik sudah dibayar dengan menggunakan dana talangan dari Bank DKI.

"Kalau kenapa (hanya 3 sekolah), enggak usah (dijawab), yang penting masalah itu sudah ada, sudah ada solusinya, ya sudah selesai," ujar Uripasih.

Kompas TV Penjualan Listrik Anjlok Selama Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com