Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Motor Diloloskan Lewat JLNT, Djarot Minta Polisi Beri Penjelasan

Kompas.com - 28/07/2017, 17:11 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta polisi menjelaskan alasan meloloskan seorang pengendara sepeda motor yang menerobos jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang atau JLNT Casablanca. Kejadian itu berlangsung pada pada Rabu (26/7/2017) sore.

"Ya ini (urusan) kepolisian, dijawablah," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (28/7/2017).

Djarot hanya menjelaskan soal kewajiban tertib berlalu lintas yang merupakan bagian dari kebijakan lima tertib (5T) di Jakarta.

"Ini menyangkut masalah mental, perilaku masyarakat kita. Ini yang harus terus-menerus ditertibkan," kata Djarot.

Djarot mencontohkan, pengendara sepeda motor dilarang melintasi JLNT dan trotoar.

"Trotoar itu untuk para pejalan kaki, bukan untuk motor," ucap Djarot.

(baca: Polisi Loloskan Pengendara Kawasaki Ninja 250 FI di JLNT Casablanca)

Beredar di media sosial video polisi lalu lintas sedang merazia pengendara sepeda motor yang menerobos JLNT Casablanca. Video itu berasal dari laporan langsung wartawan Kompas.com, Ridwan Aji Pitoko, melalui Facebook Live.

Dalam video berdurasi sekitar 18 menit, pada menit ke 10.38 nampak sejumlah polantas yang sedang merazia meloloskan seorang pengendara sepeda motor yang nekat masuk ke JLNT.

Padahal, petugas sudah mengepung pengendara itu dan si pengendara sudah memperlambat laju kendaraannya. Dari video yang diambil pada Rabu sore itu, pengendara yang nekat menerobos JLNT mengendarai motor Kawasaki Ninja 250 FI berwarna putih motif merah.

(baca: Dirlantas Akan Kenakan Sanksi ke Polisi yang Loloskan Motor di JLNT)


Si pengendara mengenakan jaket hitam, celana cokelat dan helm berwarna biru. Sebelum mendekat ke arah petugas si pengendara sempat memberikan sinyal kepada petugas dengan lampu dim-nya.

Setelah pengendara itu memberi sinyal, para petugas tidak jadi menghampiri dan akhirnya meloloskannya.

Saat Kompas.com mengonfirmasi kepada petugas yang sedang melakukan razia itu, seorang anggota beralasan kendaraan tersebut tidak diberhentikan lantaran sedang berkecepatan tinggi.

(baca: Mengapa JLNT Antasari Tidak Diterobos Pengendara Motor?)

Kompas TV Komunitas Pejalan Kaki Gelar Aksi Penyelamatan Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com