Menurut IATCA, situasi tersebut menyulitkan mereka karena penambahan jadwal pesawat berarti semakin rumit mengatur aliran (flow) pesawat dan berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.
"Potensi kecelakaan penerbangannya lebih besar dan akan banyak delay (keterlambatan)," tutur Wakil Ketua IATCA Jakarta Andre Budi.
(Baca juga: Asosiasi Petugas Lalin Udara Keluhkan Pergerakan Pesawat yang "Overload" di Bandara Soekarno-Hatta)
Andre memperkirakan, penumpang akan mengalami antrean pesawat dan waktu tunggu lebih lama saat hendak terbang maupun mendarat. Hal itu dikarenakan banyaknya pergerakan pesawat, sedangkan baru ada dua runway di Soekarno-Hatta, yang dianggap masih kurang.
Secara terpisah, penulis buku Tanah Air Udaraku Indonesia sekaligus mantan Kepala Staf Angkatan Udara Chappy Hakim menegaskan pentingnya aspek keselamatan penerbangan.
Melalui akun Twitter @chappyhakim, dia menilai harus ada solusi terbaik agar penerbangan haji tidak mengalami kendala lagi, terutama soal perbaikan runway.
"Di saat yang sama, kegiatan rutin 'tambal-sulam' permukaan runway di HLM juga beda-beda tipis dg CGK, bahkan hari ini tengah berlangsung," demikian salah satu tweet-nya.
Chappy juga menilai, harus ada langkah konkret penanganan masalah tersebut karena tambal-sulam permukaan runway di Halim telah mengecewakan penumpang yang tertunda keberangkatannya.
Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menjelaskan, perbaikan runway di Halim sudah rampung hari Jumat lalu. Namun, untuk sementara ini, runway tersebut hanya dapat dilintasi oleh pesawat berukuran sedang atau narrow body.
"Runway masih harus diverifikasi ulang oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, belum untuk dipakai oleh pesawat berbadan lebar atau wide body, baru yang narrow body," ujar Yado.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.