Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Parkir Angkutan Umum di Stasiun dan Harapan Mengurai Kemacetan

Kompas.com - 02/08/2017, 08:31 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Banyaknya angkutan umum yang menunggu penumpang di ruas jalan dekat stasiun seringkali menyebabkan kemacetan. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, angkutan umum, termasuk ojek, harus disediakan tempat parkir di kawasan stasiun, tetapi tidak boleh menggunakan trotoar.

"Kalau menurut saya tidak boleh (ojek naik ke trotoar), harus disediakan tempat khusus untuk ojek (di sekitar stasiun), tapi tidak di trotoar sehingga tidak mengganggu orang yang jalan kaki," ujar Djarot, Selasa (1/8/2017).

(baca: Djarot: Stasiun Harus Sediakan Tempat Parkir Ojek, Bukan di Trotoar)

Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga meminta PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) tidak hanya membangun area stasiun tapi ikut mengatur moda transportasi lanjutan yang mangkal di sekitar stasiun.

Sediakan tempat parkir angkutan umum

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menyediakan tempat parkir atau tempat penampungan moda transportasi lanjutan di dekat stasiun. Pembukaan lahan dilakukan agar angkutan umum yang menunggu penumpang di sekitar stasiun tidak mangkal di pinggir jalan dan menimbulkan kemacetan lalu lintas.

BPTJ akan menggandeng pemilik lahan kosong di kawasan stasiun dengan bentuk investasi atau jual-beli lahan.

BPTJ juga akan bekerja sama dengan BUMN dan pemerintah daerah yang memiliki lahan di sekitar stasiun.

"Seandainya ada lahan-lahan kosong di sekitar stasiun, bisa enggak kami manfaatkan untuk pengendapan. Jadi ojek-ojek, angkutan-angkutan umum, kami masukkan ke situ, dia tidak parkir sembarangan di pinggir jalan," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono.

(baca: Angkutan Umum Akan Dikumpulkan di Kawasan Stasiun Tanah Abang)

Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional I Suprapto menyambut baik usulan penyediaan tempat penampungan angkutan umum di kawasan stasiun. PT KAI bersedia bekerja sama untuk mengatur moda transportasi lanjutan KRL.

"Kami terbuka untuk bekerja sama dengan siapa saja dalam pemanfaatan lahan PT KAI, asalkan bersedia mematuhi persyaratan yang tertuang dalam kontrak sewa di lingkungan PT KAI," kata Suprapto.

Saat ini, PT KAI sudah mengatur kendaraan penumpang dengan menyediakan area parkir di bawah pengelolaan PT Reska Multi Usaha, anak usaha PT KAI di bidang perparkiran. Wakil Presiden Bidang Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya bersedia bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait integrasi antarmoda untuk memudahkan arus penumpang berpindah setelah turun dari KRL.

"Tentunya dengan koordinasi bersama pihak terkait seperti Dishub, contohnya pengembangan Stasiun Tebet melalui rapat bersama, merupakan salah satu bentuk dukungan integrasi antar-moda," kata Eva.

Kompas TV Terkait beredar kabar, lahan parkir dikuasai preman dan 5 mesin parkir meter hilang,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com