Belajar sabar dan berbagi
Kamila merasa senang bisa bergabung di komunitas itu. Sebab, dia bisa menyalurkan hobinya untuk kegiatan-kegiatan sosial. Misalnya seperti merajut untuk mempercantik ruang publik Jakarta.
Selain itu, Rajut Kejut juga pernah membuat acara untuk anak-anak penderita kanker. Mereka diberi gelang dan topi-topi rajutan. Kesempatan untuk berbagi kepada sesama membuat Kamila merasa senang dengan dunia rajut merajut.
"Jadi selain untuk mencari uang, hobi ini juga untuk mengisi jiwa kita," kata Kamila.
Sementara bagi Harjuni, merajut bisa melatif self control masing-masing. Merajut membuat dia selalu tenang dan tidak gegabah dalam bersikap. Selain itu, merajut juga sangat melatih kesabaran.
"Misalnya ketika kita mengajar orang yang baru pertama kali merajut. Ini melatih kesabaran gurunya. Saat saya sudah tidak sabar lagi, saya langsung ingat dulu saya juga tidak bisa," ujar Harjuni.
Di samping itu, merajutnya sendiri membutuhkan kesabaran. Harjuni mengatakan merajut bukanlah kegiatan yang sekali duduk langsung selesai. Tak jarang rajutan harus dibongkar ketika ada pola yang salah.
"Itu menurut aku hidup itu memang begini. Kalau kita terburu-buru, belum tentu berhasil dengan baik," ujar Harjuni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.