Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI: Penumpang Butuh atau Tidak dengan Kehadiran Musisi di Stasiun?

Kompas.com - 29/08/2017, 14:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan boleh atau tidaknya pemberian izin untuk penyelenggaraan acara musik di stasiun kereta rel listrik (KRL) commuter line akan tergantung kepada para penumpang.

Jika penumpang tak menghendaki, PT KAI menyatakan sulit untuk mengizinkan penyelenggaraan acara musik di stasiun KRL.

"Kita justru ingin mengedepankan kebutuhan penumpang. Penumpangnya butuh atau tidak dengan kehadiran musisi di stasiun," kata Kepala Humas Daops I PT KAI Suprapto kepada Kompas.com, Selasa (29/8/2017).

Pernyataan itu disampaikan Suprapto menanggapi keinginan kelompok aktivis pegiat musisi jalanan yang menamakan diri Institut Musisi Jalanan (IMJ).

IMJ sebelumnya mengungkapkan harapan agar para pengamen yang sudah berlisensi diizinkan tampil di stasiun kereta rel listrik KRL commuter line.

Menurut Suprapto, perlu ada pertimbangan khusus serta situasional terkait boleh atau tidaknya musisi tampil di stasiun. Yang pada intinya, ia menyatakan kehadiran musisi tidak boleh sampai menggangu layanan kepada para penumpang.

Baca: KCJ: Keinginan Pengamen Berlisensi Tampil di Stasiun Sulit Diwujudkan

Suprapto menyatakan karakteristik warga yang sedang berada di stasiun tidak bisa disamakan dengan warga yang sedang berada di mal.

"Kalau di mal kan memang mereka jalan-jalan untuk mencari hiburan. Kalau di stasiun kan yang lebih dibutuhkan informasi kedatangan kereta. Apalagi headway kedatangan mereka saat ini 5-10 menit. Apa mereka masih perlu kehadiran musisi," ujar Suprapto.

Menurut Suprapto, penyelenggaraan acara musik di stasiun lebih memungkinkan jika diadakan untuk penumpang kereta jarak jauh. Hal yang disebutnya sudah pernah dilakukan di Stasiun Gambir.

"Karena kalau kereta jarak jauh kan waktu tunggunya bisa 1-2 jam. Kalau di Gambir sendiri kita sudah ada yang seperti itu," kata Suprapto.

IMJ adalah kelompok aktivis pegiat para pengamen jalanan. Pendiri IMJ Andi Malewa menyatakan keinginan agar pengamen berlisensi diizinkan untuk tampil di stasiun-stasiun yang melayani KRL mengacu pada apa yang dilakukan di negara-negara lain.

"Di luar negeri kan biasa ada orang ngamen di stasiun. Dia menghibur orang yang ada di situ," kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/8/2017).

Baca: IMJ Ingin Pengamen Berlisensi Diizinkan Tampil di Stasiun KRL

Menurut Andi, jika diperbolehkan, pihaknya bersedia menyiapkan kelompok pengamen untuk standbye sejak stasiun mulai dibuka. Ia menilai para pengamen ini bisa dikategorikan sebagai petugas stasiun khusus untuk kesenian.

Halaman:



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com