Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMJ Ingin Pengamen Berlisensi Diizinkan Tampil di Stasiun KRL

Kompas.com - 28/08/2017, 21:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Institut Musisi Jalanan (IMJ) selaku kelompok aktivis pegiat para pengamen jalanan punya keinginan agar pengamen berlisensi diizinkan untuk tampil di stasiun-stasiun yang melayani kereta rel listrik (KRL) commuter line.

Pendiri IMJ Andi Malewa menyatakan keinginan tersebut mengacu pada apa yang dilakukan di negara-negara lain.

"Di luar negeri kan biasa ada orang ngamen di stasiun. Dia menghibur orang yang ada di situ," kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/8/2017).

Menurut Andi, jika diperbolehkan, pihaknya bersedia menyiapkan kelompok pengamen sejak stasiun mulai dibuka. Ia menilai para pengamen ini bisa diibaratkan sebagai petugas stasiun khusus untuk kesenian.

Baca: Dari Audisi Ini Akan Terlihat yang Mana Preman Berkedok Pengamen

"Stasiun mulai buka jam berapa, kita siap datang jam segitu. Nanti ketika petugas yang kebersihan mulai bersih-bersih, kita juga siap buat main musik," ujar Andi.

Andi menyatakan para pengamen tidak menuntut bayaran dari pengelola stasiun. Mereka hanya meminta agar diperbolehkan membuka kotak yang nantinya ditempatkan di depan para pengamen saat tampil.

Menurut Andi, para pengamen bersedia ditugaskan untuk tampil berpindah-pindah stasiun.

"Misal kelompok ini hari ini tampil di sini, besok dia tampil di stasiun yang lain lagi. Di stasiun yang kemarin dia tampil udah diisi sama yang lain lagi," ujar Andi.

Dalam upaya menjaring pengamen berlisensi, IMJ diketahui sudah dua kali menggelar ajang Ekspresi Musisi Jalanan, masing-masing pada Mei dan Agustus 2017.

 

Baca: Lisensi Kemahiran Bermusik demi Tingkatkan Derajat Pengamen

Dalam menggelar ajang Ekspresi Musisi Jalanan, IMJ mendapat dukungan dari Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dari hasil pentas Ekspresi Musisi Jalanan yang pertama, para musisi jalanan mendapat lisensi berupa sebuah "Supercard".

Dengan kartu ini, mereka dapat tampil di beberapa mal di kawasan Jabodetabek yang pengelolanya sudah diajak bekerja sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com