Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Bentrokan Antar-ormas, Polres Tangsel Giatkan Patroli

Kompas.com - 29/08/2017, 20:37 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Fadli Widiyanto memastikan, pihaknya menggalakkan patroli untuk mengantisipasi kemungkinan bentro antara simpatisan atau anggota organisasi masyarakat di wilayahnya.

Hal ini dilakukan menyusul pengungkapan kasus pembunuhan terhadap nenek 73 tahun bernama Elih di pos ormas Pemuda Pancasila (PP) di Lengkong Karya, Serpong, 13 Agustus 2017 silam.

"Kami akan adakan patroli bersama gabungan dengan polisi, TNI, dan ormasnya sendiri. Jadi, kalau ada anak buah (ormas) kumpul, akan dibubarkan," kata Fadli di Mapolres Tangerang Selatan, Selasa (29/8/2017).

Fadli menyampaikan, patroli gabungan akan digelar intensif mulai hari Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu setiap pekannya.

(Baca juga: Alasan Pelaku Serang Pos Ormas hingga Tewaskan Nenek di Tangsel)

Di luar hari-hari itu, patroli tetap dilakukan, tetapi lebih kepada patroli harian dengan pertimbangan hari-hari rawan lebih banyak menjelang akhir pekan atau hari libur.

Menurut Fadli, di Kota Tangerang Selatan, hubungan antara ormas satu dengan ormas lain terjalin baik.

Jika ada masalah atau konflik, lebih kepada pihak yang mengaku sebagai simpatisan atau bukan anggota resmi dari ormas yang dimaksud.

"Kalau secara ormasnya tidak ada masalah. Jadi, oknum dan orang dari luar memprovokasi, tapi masih terkendali," ujar Fadli.

Sebelumnya, sekelompok pemuda menyerang pos ormas PP hingga menewaskan nenek Elih. Saat itu, Nenek Elih yang merupakan tunawisma tersebut tidur di pos itu.

(Baca juga: Pembacok Nenek di Serpong Baru Tahu Salah Sasaran Setelah Lihat Berita)

Pelaku mengira orang yang sedang tidur di pos itu merupakan penjaga sekaligus anggota ormas PP hingga mereka membacoknya.

Selain menyerang nenek Elih, sekelompok pemuda itu menyerang pos ormas PP lain yang tak jauh dari tempat kejadian perkara.

Para pelaku baru tahu kalau yang diserang adalah seorang nenek, bukan anggota ormas, setelah kematian Elih diberitakan di media massa.

Para tersangka pembacok nenek Elih belakangan diketahui bukan anggota ormas tertentu seperti pengakuan mereka pada awal pemeriksaan.

Adapun polisi sudah menangkap sebagian tersangka, yakni MBM (16), FSL (21), M.PRN (39), RTO (26), SMT (39), dan BCRI (18).

Semuanya bukanlah warga atau orang yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan. Polisi masih mencari pelaku lain yang ikut beraksi dengan keenam tersangka.

Atas tindakannya, tersangka dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman 20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com