JAKARTA, KOMPAS.com - Omzet Bank Sampah Induk (BSI) Jakarta Barat di kawasan Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat, terus meningkat. Selama enam bulan beroperasi, omzet bank sampah itu mencapai ratusan juta rupiah.
"Omzet terus meningkat. Untuk periode Maret hingga Agustus 2017, omzetnya mencapai Rp 200 juta," ujar Ketua Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Jakarta Barat, Edy Mulyanto, Rabu (30/8/2017), di Jakarta.
Dia mengatakan, operasional bank sampah yang diberi nama "Sampah Induk Satu Hati" tersebut dapat berjalan baik karena bekerja sama dengan Sudin LH Jakbar, PT Danone dan Bank Negara Indonesia (BNI).
"PT Danone yang membeli sampah-sampah plastik dengan harga di atas harga pasar, lalu Bank BNI membantu kami dalam digalakkannya program 'Ayo Menabung dengan Sampah'" ucap Edy.
(baca: RPTRA dan Bank Sampah, Alasan Jakpus dan Jaksel Raih Adipura 2017)
Edy semakin optimistis kinerja bank sampah di Jakarta akan semakin meningkat.
"Apalagi bank BNI itu menyediakan sistem untuk memfasilitasi warga menjadi nasabah bank sampah. Sekarang sudah 2.000 warga Jakarta Barat yang sudah menjadi nasabahnya," ujarnya.
Edi melanjutkan, saat ini Bank Sampah Induk Satu Hati telah memayungi 45 bank sampah unit di 8 kecamatan dan 5 bank sampah sekolah di Jakarta Barat.
"Kalau bank sampah di Jakarta Barat semakin baik kinerjanya maka lingkungan juga semakin terjaga, tahun depan harapannya akan dapat Adipura," ungkap Edy.