Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Jaktim Capai Rp 1,7 Triliun

Kompas.com - 31/08/2017, 22:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BNKB) Kota Administrasi Jakarta Timur M Taufik Hidayat menyampaikan, program pemutihan denda PKB dan BNKB yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta berdampak positif terhadap pencapaian target pajak kendaraan bermotor di Jakarta Timur.

Menurut Taufiq, penerimaan PKB hingga 30 Agustus mencapai Rp 1,08 triliun atau 72 persen dari target pencapaian PKB tahun 2017 sebesar Rp 1,5 triliun.

Sementara itu, penerimaan BNKB hingga 30 Agustus sebesar Rp 668 miliar dari target penerimaan BNKB sebesar Rp 1,05 triliun.

"Sangat efektif program pemutihan ini. Kami optimistis target tahun ini bisa tercapai," ujar Taufik saat ditemui di Kantor Samsat Jakarta Timur, Kamis (31/8/2017).

(Baca juga: Perolehan Pajak Samsat Jaksel Rp 2,3 Triliun hingga Agustus)

Taufik menyampaikan, sejak ada program pemutihan denda pajak, terjadi peningkatan jumlah warga yang mengurus perpanjangan pajak kendaraan. Sebanyak 70 persen di antaranya mengurus pajak kendaraan roda dua.

Sebelum pemutihan denda pajak, ada 4.000 hingga 5.000 kendaraan per hari yang perpanjangan pajaknya diurus sang pemilik.

Sejak pemutihan, jumlahnya meningkat jadi 9.000 kendaraan per hari. Kebanyakan kendaraan telah mati pajak selama dua tahun. "Kebanyakan dua tahun, tetapi ada juga yang sampai lima tahun," ujar Taufik.

Pemprov DKI Jakarta menghapus sanksi administrasi atau denda pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) bagi wajib pajak (WP) yang memiliki tunggakan.

(Baca juga: Perolehan Pajak Samsat Jaksel Rp 2,3 Triliun hingga Agustus)

Penghapusan denda diberlakukan bagi wajib pajak yang membayar pajak mulai  Rabu (19/7/2017) hingga 31 Agustus 2017. Pemutihan denda tersebut dilakukan agar wajib pajak segera melunasi tunggakan mereka.

Kompas TV Razia pun sempat diwarnai isak tangis pengendara yang tak terima kendaraannya ditilang polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com