Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Sekitar Kedubes Myanmar, 5.000 Orang Akan Berunjuk Rasa

Kompas.com - 06/09/2017, 11:27 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sekitar 5.000 orang akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jalan H Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017).

Aksi ini digelar sebagai respons massa terhadap kekerasan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar.

"Yang ikut aksi sekitar 5.000 orang," ujar Argo di Kawasan Kedutaan Besar Myanmar.

Argo menuturkan, aksi akan dimulai siang nanti. Namun, sekitar 6.000 personel polisi sudah diterjunkan untuk menjaga lokasi sejak pagi.

Baca: Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demo di Kedubes Myanmar Berlangsung

Massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017). Massa mengecam tindakan kekerasan terhadap umat Islam Rohingya dan meminta Pemerintahan Republik Indonesia memutus hubungan diplomasi serta menurunkan bendera Myanmar di Kantor Kedutaaan Besar Myanmar.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017). Massa mengecam tindakan kekerasan terhadap umat Islam Rohingya dan meminta Pemerintahan Republik Indonesia memutus hubungan diplomasi serta menurunkan bendera Myanmar di Kantor Kedutaaan Besar Myanmar.
"Elemen masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan penyampaian pendapat hari ini dimulai jam 13.00 nanti," kata dia.

Pantauan Kompas.com, sejumlah ruas jalan di sekitar Kedutaan Besar Myanmar telah ditutup. Penutupan dimulai dari Jalan Yusuf Adiwinata, Jalan H Agus Salim, Jalan Lombok, hingga Jalan Irian.

Polisi juga memasang kawat berduri di depan pintu masuk Kedutaan Besar Myanmar dan ruas jalan di sekitarnya.

Baca: Pasca-pelemparan Molotov, Polisi Perketat Pengamanan di Kedubes Myanmar

Massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017). Massa mengecam tindakan kekerasan terhadap umat Islam Rohingya dan meminta Pemerintahan Republik Indonesia memutus hubungan diplomasi serta menurunkan bendera Myanmar di Kantor Kedutaaan Besar Myanmar.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017). Massa mengecam tindakan kekerasan terhadap umat Islam Rohingya dan meminta Pemerintahan Republik Indonesia memutus hubungan diplomasi serta menurunkan bendera Myanmar di Kantor Kedutaaan Besar Myanmar.
"Di depan Kedubes Myanmar jalan ditutup, masyarakat diharap mencari jalan lain, tidak di Jalan Kedutaan Myanmar. Jangan sampai nanti terjebak kemacetan," ucap Argo.

Kekerasan mematikan semakin memburuk di negara bagian Rakhine, Myanmar, dalam beberapa hari terakhir. Korban tewas meningkat karena bentrokan bersenjata antara tentara dan militan Rohingya terus

berlanjut. Kekerasan juga membuat ribuan Muslim Rohingya khawatir dan melarikan diri ke perbatasan Bangladesh.

Kompas TV Pengungsi Rohingya Terjebak di Perbatasan Myanmar-Banglades
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com