Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Lahan Parkir di Sekitar Stasiun Gunakan Tarif Tetap

Kompas.com - 11/09/2017, 16:56 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin semua lahan parkir atau park and ride yang akan dibangun di sekitar stasiun transportasi umum memiliki tarif tetap untuk satu kali parkir.

Dengan diberlakuan tarif tetap, Djarot berharap warga memarkirkan kendaraannya di lahan yang disediakan dan melanjutkan aktivitas menggunakan transportasi umum.

"Kalaupun dia mau kerja, untuk tempat parkir kendaraan kami sediakan park and ride," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (11/9/2017).

Apabila lahan parkir menggunakan tarif progresif, Djarot khawatir warga enggan menitipkan kendaraannya dan enggan pindah menggunakan transportasi publik.

"Tarif park and ride itu tidak boleh progresif, kalau progresif bangkrut dong dia. Itu misalnya dia berangkat jam 07.00, pulang jam berapa, ya tetap flat, tidak progresif," kata dia.

(baca: Diatur Zonasi, Tarif Parkir di Tengah Kota Akan Lebih Mahal)

Djarot menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta akan terus mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan mereka dan beralih menggunakan tranportasi publik. Upaya itu akan makin gencar dilakukan saat semua transportasi publik di Jakarta selesai dibangun.

"Begitu transportasi sudah memadai, kami dorong mereka untuk ninggalin mobil ataupun sepeda motor di rumah masing-masing," ucap Djarot.

Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang gencar membangun infrastruktur jalan dan transportasi, di antaranya pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).

Layanan bus transjakarta juga terus ditingkatkan, termasuk rencana menerapkan electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar, dan pembatasan sepeda motor.

Kompas TV Kenaikan Tarif ini akan berlaku mulai 1 Oktober 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com