Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Pak Jokowi Perhatikan Wong Cilik, Ahok Kerja Sampai Pagi

Kompas.com - 13/09/2017, 21:20 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Djarot menuturkan, periode kepemimpinan 2012-2017 dimulai Jokowi dengan meletakkan dasar program untuk memberi perhatian kepada wong cilik.

"Yang diletakkan Pak Jokowi ketika membikin suatu perubahan mendasar di dalam pembangunan di Jakarta, terutama pemberian perhatian kepada wong cilik, pada masyarakat yang berpenghasilan rendah," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).

Salah satu program untuk wong cilik yakni pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang ditingkatkan menjadi Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Selain itu, program lainnya untuk masyarakat kurang mampu yakni subsidi iuran BPJS Kesehatan.

"Terobosan kami memberikan bantuan untuk seluruh warga Jakarta untuk dirawat inap melalui BPJS Kesehatan. Kalau mereka mau masuk kelas 3, maka kami yang akan membayar premi iurannya. Ini sebuah terobosan yang berpihak pada wong cilik," kata dia.

 

Baca: Jelang Akhir Masa Jabatan, Ini Pekerjaan yang Akan Dibereskan Djarot

Program lainnya yaitu mengintegrasikan akta kelahiran sehingga dapat langsung terbit di hari bayi itu dilahirkan.

Bayi tersebut juga otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan. Selain Jokowi, Djarot juga menyinggung kinerja Ahok. Selama menjadi gubernur, Ahok bekerja dari pagi hingga pagi untuk melayani masyarakat.

"Saya tahu kerjanya Pak Ahok mulai dari pagi sampai dengan pagi lagi, sekarang dibebankan tanggung jawab pada saya dan itu akan saya lakukan," ucapnya.

Djarot menyebut semua pekerjaan yang dilakukan Jokowi, Ahok, dan dirinya semata-mata untuk kemajuan Kota Jakarta dan memberikan pelayanan terbaik kepada warga Jakarta. Meski begitu, dia meyakini masih ada kekurangan yang harus terus dibenahi.

 

Baca: Djarot Wakili Jokowi-Ahok Ucapkan Terima Kasih dan Maaf kepada DPRD

"Apa yang dikerjakan oleh Pak Jokowi, Pak Ahok, dan saya sudah semaksimal mungkin, tapi saya sadar bahwa tidak ada dari yang kita yang sempurna, kami berusaha maksimal," tutur Djarot.

Adapun masa jabatan Djarot akan berakhir pada 15 Oktober 2017. Kepemimpinan di Jakarta akan digantikan oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com