JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Djarot menuturkan, periode kepemimpinan 2012-2017 dimulai Jokowi dengan meletakkan dasar program untuk memberi perhatian kepada wong cilik.
"Yang diletakkan Pak Jokowi ketika membikin suatu perubahan mendasar di dalam pembangunan di Jakarta, terutama pemberian perhatian kepada wong cilik, pada masyarakat yang berpenghasilan rendah," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).
Salah satu program untuk wong cilik yakni pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang ditingkatkan menjadi Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Selain itu, program lainnya untuk masyarakat kurang mampu yakni subsidi iuran BPJS Kesehatan.
"Terobosan kami memberikan bantuan untuk seluruh warga Jakarta untuk dirawat inap melalui BPJS Kesehatan. Kalau mereka mau masuk kelas 3, maka kami yang akan membayar premi iurannya. Ini sebuah terobosan yang berpihak pada wong cilik," kata dia.
Baca: Jelang Akhir Masa Jabatan, Ini Pekerjaan yang Akan Dibereskan Djarot
Program lainnya yaitu mengintegrasikan akta kelahiran sehingga dapat langsung terbit di hari bayi itu dilahirkan.
Bayi tersebut juga otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan. Selain Jokowi, Djarot juga menyinggung kinerja Ahok. Selama menjadi gubernur, Ahok bekerja dari pagi hingga pagi untuk melayani masyarakat.
"Saya tahu kerjanya Pak Ahok mulai dari pagi sampai dengan pagi lagi, sekarang dibebankan tanggung jawab pada saya dan itu akan saya lakukan," ucapnya.
Djarot menyebut semua pekerjaan yang dilakukan Jokowi, Ahok, dan dirinya semata-mata untuk kemajuan Kota Jakarta dan memberikan pelayanan terbaik kepada warga Jakarta. Meski begitu, dia meyakini masih ada kekurangan yang harus terus dibenahi.
Baca: Djarot Wakili Jokowi-Ahok Ucapkan Terima Kasih dan Maaf kepada DPRD
"Apa yang dikerjakan oleh Pak Jokowi, Pak Ahok, dan saya sudah semaksimal mungkin, tapi saya sadar bahwa tidak ada dari yang kita yang sempurna, kami berusaha maksimal," tutur Djarot.
Adapun masa jabatan Djarot akan berakhir pada 15 Oktober 2017. Kepemimpinan di Jakarta akan digantikan oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.