Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diimbau Tidak Mudah Tergiur Promo Pesta Pernikahan Murah

Kompas.com - 18/09/2017, 18:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Polresta Depok mengimbau warga tidak mudah tergiur promo pesta pernikahan berbiaya murah. Imbauan itu disampaikan menyusul adanya penipuan yang dilakukan sebuah wedding organizer (WO) terhadap sejumlah pasangan calon pengantin.

Dalam kasus ini, WO tersebut menawarkan biaya pernikahan murah dan sudah termasuk biaya sewa gedung, katering, dekorasi, serta bulan madu.

"Warga dimbau lebih berhati-hati adanya promo dengan harga miring namun banyak benefit-nya. Hal ini perlu dicurigai," kata Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Putu Kholis, di kantornya, Senin (18/9/2017).

WO yang terlibat penipuan di Depok adalah "Khalisha" yang dimiliki oleh Galih Darma Dewangga. Ada sepuluh calon pengantin yang sudah ditipu oleh Galih, salah satunya pasangan IM dan EP.

(baca: Modus Penipuan "Wedding Organizer" di Depok Mirip First Travel)

Keduanya baru menyadari telah menjadi korban penipuan dua hari jelang pernikahan. IH dan EP adalah sepasang calon pengantin yang awalnya hendak melangsungkan pernikahan pada Minggu (17/9/2017).

Tiga hari jelang pernikahan, tepatnya pada Kamis (14/9/2016), IH selaku calon mempelai pria menghubungi Galih. Namun, Galih sudah tidak bisa dihubungi.

IH terus mencoba menghubungi Galih hingga Jumat (15/9/2017), namun tetap tak berhasil.

Pada saat bersamaan, ada beberapa calon pengantin lainnya yang juga mengeluhkan hal sama.

Saat itulah, IH berkesimpulan bahwa dia sudah menjadi korban penipuan dan langsung melapor ke Polresta Depok.

"Padahal saya sudah bayar lunas Rp 77 juta," ujar IH.

Galih ditangkap anggota Satreskrim Polresta Depok di rumahnya pada Sabtu (16/9/2017). Akibat perbuatannya, dia kini mendekam di sel tahanan Polresta Depok dan terancam dijerat Pasal 372 dan 378 KUHP untuk kasus penipuan dan penggelapan dengan hukuman penjara lima tahun.

Kompas TV Maraknya penipuan yang dilakukan oleh biro perjalanan umroh bodong di banyak wilayah tanah air membuat bisnis wisata religi sepi peminat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com