Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Djarot kepada Dirut PD Pasar Jaya untuk Hadapi Masalah Rekrutmen

Kompas.com - 20/09/2017, 13:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memberikan dukungan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin terkait aksi unjuk rasa Serikat Pekerja (SP) PD Pasar Jaya. Djarot mengatakan BUMD memang harus dikelola dengan profesional.

"Kita punya BUMD itu harus dikelola secara profesional, harus ada dalam tanda kutip tenaga-tenaga segar yang akan merevitalisasi BUMD kita," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/9/2017).

Dia pun melihat kemajuan PD Pasar Jaya saat ini semakin baik dalam memperkuat stabilitas pangan di Jakarta. Pasar-pasar tradisional yang dibangun PD Pasar Jaya dibangun dengan baik. Pusat perkulakan JakGrosir juga sudah dibangun.

Kini, Pemprov DKI juga sudah memiliki alat controlled atmosphere storage (CAS) yang bisa membuat kualitas cabai lebih tahan lama sehingga harganya stabil. PD Pasar Jaya juga membuat terobosan untuk ikut dalam Jakarta Great Sale Festival.

"Perubahan-perubahan seperti ini, tentunya di dalam internal ini akan berbenturan dengan nilai-nilai yang lama. Maka saya beritahukan kepada Pak Arief, jalan saja, asal Anda profesional dan itu bisa dipertanggungjawabkan," ujar Djarot.

Baca: Dirut PD Pasar Jaya: Tanpa Demo, Seharusnya Semua Bisa Selesai...

Djarot mengatakan perubahan mental harus ada di internal tiap BUMD. Kata dia, dulu banyak BUMD yang diisi oleh pensiunan PNS. Menurut dia, hal itu tidak boleh terjadi di Jakarta, termasuk di PD Pasar Jaya.

Sumber daya manusia di PD Pasar Jaya harus siap bersaing dengan jenis usaha serupa yang dimiliki perusahaan swasta.

"Ini eranya era persaingan, maka harus betul-betul bagus," kata Djarot.

Sebelumnya, SP PD Pasar Jaya mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta untuk mengadukan permasalahan mereka terkait rekrutmen di PD Pasar Jaya.

Ketua Serikat Pekerja PD Pasar Jaya Kasman Panjaitan mengeluhkan rekrutmen tenaga profesional yang menurut mereka menyalahi aturan. Kasman mengatakan tenaga profesional tersebut mengisi jabatan struktural.

Baca: SP PD Pasar Jaya Sebut Gaji Asisten Lebih Besar dari Manajer

Padahal, kata Kasman, seharusnya pegawai yang menduduki jabatan struktural harus memiliki pangkat dan golongan terlebih dahulu. Selain itu ada perbedaan gaji antara tenaga profesional dengan pegawai lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Megapolitan
Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Megapolitan
Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Megapolitan
Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Megapolitan
Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Megapolitan
Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Megapolitan
8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

Megapolitan
Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Megapolitan
Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Megapolitan
Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Megapolitan
Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Megapolitan
Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com