Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin Dukcapil Jakarta Selatan Sosialisasikan Pencatatan Nikah Gratis

Kompas.com - 20/09/2017, 16:25 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan Abdul Haris mengatakan saat ini pihaknya tengah menyosialisasikan pencatatan pernikahan gratis bagi pasangan nonmuslim.

Dalam acara nikah massal di Kantor Dukcapil pada Rabu (20/9/2017), 55 pasangan nonmuslim dinikahkan. Hampir seluruhnya adalah jemaah gereja di Jakarta Selatan.

"Umumnya kami ambil gereja di pinggir yang menurut kami jemaatnya mohon maaf, dari segi ekonomi tidak mendukung, dari sisi pengetahuan juga kurang," kata Haris, di Kantor Dukcapil Jakarta Selatan.

Haris mengatakan, sejak Mahkamah Konstitusi membatalkan aturan soal azas peristiwa dalam pernikahan, pasangan nonmuslim menjadi semakin mudah dalam mencatatakan pernikahannya.

Dulu, pengantin harus segera mendaftarkan pernikahannya di kantor sipil. Jika tidak, mereka akan didenda dan harus mengikuti sidang pengesahan di pengadilan.

Sementara kini, pencatatan pernikahan mengikuti azas domisili dan tidak ada batas waktu atau denda.

"Sebelum putusan MK 2013, semua pencatatan yang lebih dari setahun harus melewati keputusan pengadilan dengan persoalan yang begitu panjang dan mahal, hingga untuk kelas ekonomi ke bawah tidak mampu," ujar Haris.

(baca: Dukcapil Jaksel Gelar Pencatatan Nikah Massal)

Namun saat ini Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Administrasi Kependudukan mengatur pencatatan pernikahannya ke kantor catatan sipil dengan syarat membawa surat pemberkatan dari gereja, vihara, atau pura, beserta KTP dan kartu keluarga (KK).

"Misalnya pernah menikah di Sumatera Utara tapi hilang catatan pemberkatannya, tapi kan sekarang dia tinggal di Jaksel, maka kami minta surat referensi, bukti dari gerejanya di Jakarta bahwa yang bersangkutan pernah nikah," kata Haris.

Dengan demikian, pasangan tersebut tidak perlu habis biaya bolak-balik. Selain itu, dengan pencatatan gratis tanpa batasan waktu, anak yang tadinya hanya jadi catatan pinggir atau akta nama ibunya, kini bisa dapat akta lahir yang mencantumkan nama ibu dan bapaknya.

"Tidak ada yang mau anaknya seorang ibu saja, maka diregister kami sebut mereka punya anak, setelah catatkan perkawinan perkawinan kami sahkan jadi ada nama kedua orangtua," ujar Haris.

Haris mengatakan meski pihaknya memprioritaskan pasangan yang datang ke loket, tidak menutup kemungkinan pasangan bisa dicatatkan langsung saat pemberkatan di gereja atau tempat resepsi.

Setiap hari kerja, para petugas biasa melayani dua hingga lima pemohon. Sebelum palu diketok, para pasangan akan diberikan pengarahan soal rumah tangga, hak serta kewajiban, serta pencatatan sipil.

Biasanya hanya butuh waktu 20 menit untuk mengesahkan pernikahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com