Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Kaji Rencana Gratiskan Akses Masuk ke Pantai Ancol

Kompas.com - 21/09/2017, 10:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manager Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol, Rika Lestari, mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkaji rencana untuk menggratiskan akses ke pantai Ancol, Jakarta Utara.

Rika mengatakan hal tersebut untuk menanggapi permintaan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat soal gratisnya akses masuk pantai di Ancol.

"Saat ini masih kami pelajari. Jadi kami belum bisa memberikan keterangan lebih banyak," ujar Rika saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/9/2017).

Rika menuturkan, PT Pembangunan Jaya Ancol telah berkomunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta mengenai rencana tersebut. Namun, rencana tersebut perlu dikaji secara mendalam.

"Iya, sudah ada komunikasi sehingga kami dari pihak pengelola itu memang sedang mengkaji," kata dia.

Selain Djarot, Rika menyebut belum ada pihak lain yang mengusulkan rencana gratis masuk pantai Ancol.

"Sejauh ini masih dari Pak Gubernur ya," ucap Rika.

Baca juga: Djarot Akan Usulkan Pantai Ancol Digratiskan dalam Rapat Pemegang Saham

Djarot sebelumnya mengusulkan bahwa masuk ke pantai Ancol digratiskan dan hanya dikenakan tarif parkir bagi masyarakat yang membawa kendaraan bermotor.

Dia ingin warga membayar saat mereka hendak masuk ke wahana permainan, seperti Dunia Fantasi, Sea World, Atlantis, dan lainnya.

Menurut Djarot, rencana untuk menggratiskan akses ke pantai Ancol sudah dibahas sejak lama bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Ini sebetulnya sudah dibicarakan lama sama Pak Ahok waktu itu. Kemudian Pak Tjahjo Mendagri juga pernah berkomentar soal ini," ujar Djarot, Rabu (20/9/2017).

Baca juga: Djarot: Rencana Ancol Gratis Sudah Lama Dibicarakan dengan Pak Ahok

Rencana menggratiskan akses ke pantai Ancol juga disetujui oleh wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Ancol itu perusahaan publik, dan dia punya kewajiban bukan hanya kepada Pemprov DKI tetapi juga kepada publik," kata Sandi.

Kompas TV Pantai Ancol Jadi Destinasi Wisata Warga Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com