Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen dan Calon Jemaah Minta Polisi Segera Tangkap Bos KRK

Kompas.com - 22/09/2017, 18:10 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Agen dan calon jemaah korban penipuan biro umrah Kafilah Rindu Ka'bah (KRK) meminta kepolisian menangkap dan menahan pemilik biro umrah KRK, Ali Zainal Abidin.

"Masyarakat sudah sangat didzalimi oleh KRK, oleh bosnya yang bernama Ali Zainal Abidin atau Azab. Kenapa dia ini tidak kunjung ditahan seperti bos First Travel?" kata perwakilan pelapor biro umrah KRK, Ahmad Hisyam, di Kantor YLKI Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Hisyam menjelaskan fakta bahwa banyak kerugian yang dia alami dan calon jemaah lainnya, baik kerugian ekonomi maupun sosial.

Menurut Hisyam, ada calon jemaah yang terus memikirkan masalah keberangkatan yang dijanjikan KRK hingga jatuh sakit dan meninggal dunia, ada juga calon jemaah yang terus memikirkan masalah ini hingga tidak fokus bekerja dan kerap memicu pertengkaran rumah tangga.

"Selain itu, kami juga khawatir kalau Azab terus mencari jemaah lainnya sehingga penipuan kembali terulang. Padahal izin operasi KRK sudah dicabut dan Azab otomatis tidak bisa memberangkatkan siapapun," ujar Hisyam.

(baca: Calon Jamaah Pertanyakan Lambannya Proses Hukum terhadap Bos KRK)

Di sisi lain, para agen perjalanan umrah yang bekerja sama dengan KRK juga turut terkena imbas atas terlantarnya para calon jemaah tersebut.

Yopie, salah satu pemilik agen perjalanan umrah yang turut hadir dalam jumpa pers di Kantor YLKI Jakarta mengaku sering mendapat ancaman dari calon jemaah umrah.

"Korban terberat ini ya agen. Agen juga jadi korban sosial ekonomi, kami dituduh menipu, diteror, dan diancam. Kami hancur secara ekonomi, nama pun juga jadi jelek," ungkap dia.

Para calon jemaah sudah berusaha meminta kepastian keberangkatan umrah pada Ali Zainal tetapi hanya dijanjikan dan belum terealisasi.

(baca: Bos Biro Travel KRK Janji Kembalikan Uang Jemaah dengan Dana Donatur)

Kompas TV Maraknya penipuan yang dilakukan oleh biro perjalanan umroh bodong di banyak wilayah tanah air membuat bisnis wisata religi sepi peminat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com