Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tajudin, Antar Barang Berukuran Besar Sambil Membawa Dua Anak

Kompas.com - 26/09/2017, 16:33 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan Muhamad Tajudin (31) menjadi seorang driver ojek online dengan membawa dua orang putranya ternyata tak mudah.

"Namanya kan jadi tukang antar barang, jadi besar barang tidak bisa kita tentukan. Kalau pas dapet order antar barang kecil lumayan, tapi kalau pas besar sangat sulit," ujar Tajudin saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/9/2017).

Tajudin bercerita, beberapa hari lalu dia mendapatkan order mengantar barang dengan ukuran cukup besar.

"Barangnya itu dua dan besar, sepertinya bed cover, lalu saya tali di belakang, anak saya satu di depan, yang satu ditengah-tengah antara saya dan barang," kata dia.

Baca: Ditinggal Istri, Tajudin Terpaksa "Ngojek" Sambil Bawa Kedua Anaknya

Meski cukup kesulitan, Tajudin bersyukur karena Kesya putranya dapat mengerti kondisinya.

"Di jalan panas, lalu bawa barang besar, tapi anak saya enggak rewel. Jadi kerja pun tidak terlalu terbeban," kata dia.

Saat ini Tajudin dan kedua putranya tinggal menumpang di rumah saudaranya di Jalan Tangki 1, Maphar, Tamansari, Jakarta Barat.

Tajudin bekerja sebagai pengemudi ojek online sejak enam bulan lalu. Awalnya ia juga mengantarkan penumpang.

Namun, semua berubah dua minggu lalu setelah sang istri meninggalkan dia dan kedua anaknya.

"Dua minggu yang lalu istri saya pergi dari rumah, dia ninggalin saya dan anak-anak saya, kalau saya masih angkut penumpang enggak ada yang bisa urus anak-anak saya," ujar Tajudin.

Alhasil, saat ini Tajudin beralih menjadi driver ojek online yang khusus melayani jasa pengantaran barang.

"Kalau antar barang kan saya bisa sekalian ajak anak saya kerja. Kalau angkut penumpang kan repot. Anak saya dua, satu saya bonceng di depan, satu lagi di belakang saya ikat ke perut," sebutnya.

Baca: Pengemudi Ojek "Online" Meninggal Saat Akan Jemput Penumpang di Depok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com