DEPOK, KOMPAS.com - Proyek rumah susun berkonsep transit oriented development (TOD) yang dibangun oleh Perum Perumnas sejauh terpantau mengambil lahan yang selama ini jadi lokasi parkir kendaraan di stasiun. Contohnya di Stasiun Pondok Cina dan Stasiun Tanjung Barat
Lantas bagaimana nasib pengguna kereta yang selama ini rutin memarkir kendaraannya di stasiun?
Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir menjelaskan dari seluruh lantai menara rusun yang dibangun, tidak seluruhnya akan digunakan untuk hunian. Sebab akan ada beberapa lantai di bagian bawah yang digunakan untuk parkir.
Lahan parkir inilah yang disebutnya bisa digunakan oleh pengguna kereta non-penghuni rusun yang ingin memarkirkan kendaraannya di stasiun.
"Jadi parkir ini ada dua kategori, yaitu yang satu tempat untuk penghuni dan yang satu itu untuk yang selama ini memanfaatkan parkir stasiun untuk naik kereta menuju Jakarta," kata Nawir.
Baca: Giliran Stasiun Pondok Cina Jadi Lokasi Rusun TOD
Hal itu disampaikan saat peresmian dimulainya proyek pembangunan rusun berkonsep TOD di Stasiun Pondok Cina, Depok, Senin (2/10/2017).
Menurut Nawir, sistem parkir kendaraan untuk pengguna kereta yang nantinya disediakan di rusun pada dasarnya tidak akan berbeda dengan yang ada saat ini. Penggunanya wajib menggunakan uang elektronik saat akan masuk atau ke luar area parkir.
"Seperti yang saya bilang tadi digunakan mereka yang menggunakan tadi park and right. Biaya parkirnya sama saja ikuti regulasi pemerintah," ujar Nawir.
Rusun TOD yang dibangun di Stasiun Pondok Cina merupakan bagian dari kerja sama antara Perum Perumnas dam PT KAI. Selain di Pondok Cina, proyek serupa sudah dilaksanakan di Stasiun Tanjung Barat di Jakarta Selatan dan akan segera dimulai di Stasiun Bogor.
Baca: Tahun 2017, Ada 13 Stasiun yang Akan Jadi Lokasi Rusun TOD
Pembangunan rusun di lahan stasiun diketahui dilatarbelakangi keberadaan kereta rel listrik (KRL) commuter line sebagai salah satu moda transportasi andalan masyarakat yang bermukim di kawasan Jabodetabek.
Saat ini, mayoritas pengguna kereta harus mengarungi jarak tempuh antara rumah dan stasiun sejauh rata-rata 1-10 kilometer. Kondisi ini yang kemudian mendorong perlunya hunian yang terintegrasi atau dekat dengan stasiun KRL.
Karena itu, keberadaan rusun TOD diyakini akan mendekatkan jarak pengguna kereta api, menciptakan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup di perkotaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.