Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Surati Pemkab Bogor soal Pencemaran Kali Bekasi

Kompas.com - 02/10/2017, 20:46 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sudah memberikan surat kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor soal air Kali Bekasi yang tercemar. Rahmat menduga pencemaran kali tersebut juga berasal dari Kali Cileungsi.

“Kita udah menyurati Pemkab bogor, kita menyurati (dinas) lingkungan hidup. Tapi belum ada jawaban apa-apa. Kita belum dapat jaminan kepastian bagaimana daerah bertindak,” ujar Rahmat saat ditemui di Bekasi, Senin (2/10/2017).

Ia menjelaskan akan melihat langsung bagiamana keadaan Kali Bekasi hingga ke hulunya yang berbatasan langsung dengan Kali Cileungsi. Sebab, kata dia, di wilayah Kabupaten Bogor sendiri terdapat beberapa pabrik yang diduga telah membuang limbahnya ke kali.

“Saya mau liat nanti rabu ke sana. Di Kali Cileungsi itukan banyak pabrik, ya mungkin saja dia buang limbahnya ke sana. Makanya kita tuntut mereka bikin IPAL (instalasi pengolahan air limbah), supaya enggak mencemarkan kali,” kata Rahmat.

Baca: Kualitas Air Kali Bekasi Tidak Sesuai Ambang Baku Mutu

Air Kali Bekasi tercemar selama sekitar sepekan ini. Beberapa hari yang lalu, air kali nampak bewarna hitam pekat dan menimbulkan bau, serta dipenuhi dengan busa.

Adapun Kali Bekasi ini dimanfaatkan oleh warga Kota Bekasi untuk kehidupan sehari-hari yang didistribusikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sehingga, jika kali tercemar maka akan berdampak pada warga.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jumhana Lutfi mengatakan sudah melakukan penelusuran ke perbatasan Kali Bekasi terkait kondisi air kali yang tercemar.

"Kami sudah telusuri sumber pencemaran, kita lihat air sampai hitam, apakah berada di Kota Bekasi. Ternyata ketika ditelsuri di wilayah Villa Nusa Indah sudah hitam," ujar Jumhana.

Baca: Kali Bekasi Berbusa, DPRD Minta Ada MoU Antar Daerah

"Artinya bisa dipastikan sumber air hitam bukan bersumber dari Kota Bekasi, tapi dari hulu, dari Kali Cileungsi," kata dia.

Jumhana menduga, adanya kandungan limbah cair di dalam air sehingga membuat aliran di Kali Bekasi menjadi hitam pekat.

Usai dilakukan uji laboratorium dari sampel air Kali Bekasi, hasilnya pH (derajat keasaman) dan dissolved oxygen (DO) atau kadar oksigen terlarut pada air Kali Bekasi tidak sesuai dengan ambang baku mutu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com