JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu fasilitas di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yakni posko pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Meski begitu, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap posko itu tidak banyak menerima aduan.
"Posko ini kalau saya minta, kalau bisa sepi, tidak ada yang ngadu. Kalau tidak ada yang mengadu, itu berarti Bapaknya, keluarganya, tetangganya, pada waras," ujar Djarot, saat meresmikan RPTRA Jaka Teratai, di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (3/10/2017).
Saat ini, posko pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah ada di 12 RPTRA, yakni Marunda, Kalijodo, Harapan Mulia, Rustanti, Rusunawa Pesakih, Rusunawa Flamboyan, Kemandoran, Flamboyan, Muara Baru, Rusunawa Pulogebang, Rusunawa Cipinang Besar Selatan, dan Rusunawa Griya Tipar.
(baca: Bau Ayam Tercium dari RPTRA di Jatinegara Kaum yang Diresmikan Djarot)
Djarot meminta pengelola RPTRA tersebut memberikan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Yang kami inginkan, kekerasan fisik dan psikis diperangi melalui keberadaan RPTRA. Kalau semakin banyak pengaduan, makin tidak sukses fungsi RPTRA ini," kata dia.
Selain sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Djarot juga meminta pengelola RPTRA membuat berbagai kegiatan positif. Warga dari semua kalangan bisa saling berinteraksi satu sama lain di RPTRA tersebut.
"Saya minta betul RPTRA bisa digunakan secara bersama oleh masyarakat tanpa membeda-bedakan," ucap Djarot.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.