Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Masa Jabatan, Djarot Pesan Direksi BUMD Tak Tergoda Lakukan Kolusi

Kompas.com - 03/10/2017, 19:16 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpesan kepada seluruh jajaran direksi badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta untuk tidak tergoda melakukan kolusi di masa mendatang.

Djarot menyampaikan arahan tersebut saat mengumpulkan seluruh jajaran direksi BUMD di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/10/2017).

"Saya minta betul harus tetep dikelola secara profesional berdasarkan manage system dan jangan sampai tergoda diajak kolusi dengan siapa pun juga," ujar Djarot seusai rapat dan memberikan arahan kepada jajaran direksi BUMD dalam rapat tertutup.

Djarot bercerita, BUMD DKI Jakarta sulit berkembang di masa lalu karena "digerogoti" dari dalam maupun luar perusahaan. Namun, lanjut Djarot, hal itu tak lagi terjadi dalam lima tahun terakhir.

Baca: Dua Pekan Terakhir Masa Jabatan Djarot

Selain itu, Djarot juga berpesan agar BUMD tetap bekerja maksimal, khususnya untuk menyelesaikan proyek strategis nasional, baik dalam persiapan sarana dan prasarana infrastruktur untuk Asian Games maupun sarana transportasinya, seperti pembangunan venue Velodrome, Equestrian, maupun transportasi light rail transit (LRT).

"Saya tekankan bahwa BUMD harus tetap bekerja maksimal untuk mewujudkan program strategis nasional yang terpenting," kata dia.

Puji kinerja BUMD

Menurut Djarot, kinerja BUMD selama lima tahun terakhir cukup bagus dan bekerja dengan profesional. Dia memuji kinerja BUMD, khususnya BUMD di bidang pangan karena berhasil menjaga inflasi daerah.

"Bagus, inflasi sudah terjaga. Dharma Jaya, Food Station, Pasar Jaya, Bank DKI, itu tersinergi maksimal, termasuk di dalam memberikan bantuan-bantuan sosial itu semuanya dari BUMD kami dan semuanya menggunakan sistem cashless," ucap Djarot.

Baca: Jelang Akhir Jabatan, Djarot Sebut Bekerja seperti Pelari

Dia pun berharap jajaran direksi BUMD terus meningkatkan kinerja mereka di masa kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur selanjutnya.

Kepala Badan Pembinaan BUMD dan Penanaman Modal DKI Jakarta Yurianto menjelaskan, Djarot mengevaluasi kinerja seluruh BUMD secara umum.

Djarot juga memberikan beberapa arahan kepada seluruh jajaran direksi BUMD menjelang masa jabatannya berakhir pada 15 Oktober mendatang.

"Pak Gubernur kan mungkin akan berakhir masa jabatannya, wajar dia (BUMD) diundang, ngumpul, diskusi, memberi arahan. Bahas kinerja dia, arahan Pak Gubernur untuk membangun BUMD lebih baik, lebih kompetitif," kata Yuri saat ditemui terpisah.

Kompas TV Gubernur baru akan dilantik 15 Oktober 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com