Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot di Penghujung Jabatan dan Penuntasan Program Jokowi-Ahok

Kompas.com - 05/10/2017, 07:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyadari, waktunya hanya tinggal beberapa hari saja di pemerintahan DKI Jakarta. Sejak awal pekan ini, agenda kegiatannya begitu padat dengan berbagai macam peresmian program.

Masjid Al-Mubarokah, Patung Menembus Batas, puskesmas dan RSUD adalah beberapa program yang telah diresmikan.

Kemarin Djarot juga menandatangani komitmen pencegahan korupsi bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komitmen itu untuk menjamin bahwa sistem elektronik yang selama ini diterapkan di Pemprov DKI akan tetap digunakan meski periode pemerintahan Jokowi, Ahok, dan Djarot telah berakhir.

"Kami maksimalkan betul di 11 hari yang tersisa ini kami bisa tetap produktif. Semuanya adalah untuk mewujudkan apa yang sudah dijanjikan oleh Pak Jokowi (Joko Widodo) dan Pak Basuki (Tjahaja Purnama atau Ahok) pada tahun 2012," kata Djarot di Puskesmas Kecamatan Kramatjati, Rabu (4/10/2017).

Baca juga: Usai Dilantik, Anies-Sandi Akan Disambut Kebudayaan Betawi dan Lepas Djarot di Balai Kota

Semakin mendekati akhir, Djarot mengaku harus semakin giat dalam bekerja. Sebab,  dia adalah "penutup" pada periode pemerintahan yang dimulai oleh Jokowi dan Ahok itu.

Dia mengingat cerita ayahnya tentang makna namanya yang berarti jantan. Djarot memaknai kata jantan itu sebagai orang yang bertanggung jawab. Kata dia, itu yang dia terapkan saat ini.

"Jantan adalah pantang meninggalkan tanggung jawab sampai titik darah penghabisan. Harus sampai selesai," ujar Djarot.

Sebagai orang yang mengakhiri periode pemerintahan, Djarot merasa menjadi satu kesatuan dengan Jokowi dan Ahok yang dulu memimpin Jakarta. Kepada warga Jakarta, dia menyatakan bertanggung jawab penuh atas hal-hal yang belum sempat diselesaikan.

"Pak Jokowi, saya, Pak Basuki tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sekarang ini tanggung jawabnya saya yang ambil alih. Kalau ada pekerjaan yang belum terselesaikan, saya tanggung jawab karena saya yang ada di akhir," ujar Djarot.

Dia tidak ingin ke depandi internal Pemprov DKI terjadi saling menyalahkan dan mencari kambing hitam akibat sisa persoalan di periodenya. Karena itu, dia ingin pegawai Pemprov DKI Jakarta menyampaikan permasalahan yang tersisa itu kepadanya di sisa-sisa hari ini.

"Kalau ada persoalan apapun, sampaikan kepada saya," kata Djarot.

Tersisa 11 hari

Hari ini rencananya Djarot akan meresmikan lokasi binaan untuk pedagang kaki lima (PKL) Kota Tua di Jalan Cengkeh. Nantinya, PKL tidak perlu berkeliaran di kawasan Kota Tua lagi. Dia ingin menjadikan kawasan Kota Tua sebagai tempat wisata kuliner yang buka hingga malam.

Selain itu, ada peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang dilakukan serentak di kawasan Monumen Nasional. Semua itu akan dilakukan pada sisa 11 hari ini, tepatnya sebelum 15 Oktober.

Lihat juga: Diundang Djarot, Anies-Sandi Tak Hadiri Komitmen Pencegahan Korupsi dengan KPK

Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri Sumarsono memastikan, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan dilantik pada Senin, 16 Oktober 2017. Anies-Sandi akan dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

"(Pelantikan) 16 Oktober 2017, di istana oleh Presiden, biasanya pukul 10.00 WIB. Sudah fix, sudah diagendakan," ujar Sumarsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Mendengar Aduan Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Mendengar Aduan Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com