Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra: Program DP 0 Persen Paling Berat, Tolong Doakan

Kompas.com - 14/10/2017, 10:46 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta sekaligus politisi partai Gerindra Syarif menyebut, program DP 0 persen yang digagas Gubernur terpilih Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno merupakan program paling sulit di antara empat program prioritas lainnya.

"DP 0 persen yang paling berat ini, tolong doakan," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Pemimpin Baru Jakarta" yang digelar di rumah makan Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2017).

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said.

 

(baca: Mengingat Janji Anies-Sandi soal DP 0 Rupiah)

Ia mengatakan, untuk mewujudkan program rumah DP 0 persen, Pemprov DKI harus melalui berbagai tantangan terlebih dahulu.

"Setiap inovasi program pasti ada tantangan, opsi intepretasinya banyak. Kita mulai regulasi, keuangan, siapkan sumber DP dan mulai melihat lahan-lahan yang dalam penguasaan pemerintah yang bisa dijadikan rusun (rumah susun) dengan harga terjangkau," kata dia.

Meski demikian, Sudirman yakin program rumah DP 0 persen akan segera terealisasi.

"Kalau kita enggak ada kepentingan yang tersembunyi pasti akan ada jalan (rumah DP 0 persen)," sebutnya.

(baca: Djarot: Kami Tidak Bisa Membangun Rumah dengan Sistem DP 0 Persen)

Syarif melanjutkan, janji-janji kampanye Anies-Sandi telah jelas tercantum dalam website "Maju Bersama" yang dapat dilihat dan diawasi oleh seluruh masyarakat Jakarta.

"Kalau kita ditanya apa yang akan dilakukan Anies-Sandi, jawabnya gampang lihat di website maju bersama aja. Dari 23 janji kampanye ada 4 janji yang menonjol," ujarnya.

Ia melanjutkan, program-program gubernur terdahulu akan tetap dipertahankan demi kemajuan Kota Jakarta meski dengan konsep yang tak sama.

"Ada program Ok Oce, KJP plus dan KJS plus, Ok Otrip, DP 0 persen. Lalu kita juga akan lanjutkan RPTRA, lanjutkan LRT, penataan kampung yang kita konsepkan bukan dengan relokasi atau penggusuran," kata dia.

Hari ini masa jabatan Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur DKI Jakarta akan usai sudah.

Pada hari Minggu (15/10/2017), pemerintahan Jakarta akan dipegang oleh Sekretaris Daerah, Sefullah sebagai Pelaksana Harian (Plh) untuk mengisi kekosongan pemerintahan sebelum Anies-Sandi dilantik pada Senin (16/10/2017).

Kompas TV Tim Sinkronisasi menyarankan pasangan Anies – Sandi mengkaji lagi kebijakan reklamasi Teluk Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com