Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Sampah Sembarangan, Pengemudi Mobil yang Baku Pukul dengan Tentara Akan Didenda

Kompas.com - 14/10/2017, 11:52 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji telah memerintahkan bawahannya untuk mencari pengemudi mobil yang baku pukul dengan anggota TNI.

Perkelahian itu berawal dari pengemudi mobil yang membuang sampah sembarangan.

Dia akan mengenakan sanksi denda kepada orang yang bersangkutan sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Dendanya Rp 100.000 - Rp 500.000.

"Kasus kemarin saya minta itu dikejar yang buang sampah itu, dikejar rumahnya. Kami kenakan denda," ujar Isnawa saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/10/2017).

Isnawa meminta bawahannya untuk melacak rumah pengemudi mobil itu. Dinas LH DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Timur.

"Kami kerja sama dengan Polres untuk tanya alamatnya, nanti kita mau coba ke rumahnya. Kena denda paksa. Saya lagi nyuruh buah saya," kata Isnawa.

(baca: Viral Baku Pukul Anggota TNI dengan Pengemudi Mobil di Jalan Pemuda)

Aksi saling pukul terjadi di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur pada Jumat (13/10/2017) sekitar pukul 12.00 WIB.

Perkelahian antara tentara dengan pengendara mobil Mazda berplat nomor B 1599 PVH itu viral di media sosial.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan, pengendara mobil Mazda tersebut merupakan anggota keluarga TNI AL.

Gig menjelaskan, awalnya Lettu Laut Satrio Fitriandi yang sedang berboncengan dengan istrinya melaju di Jalan Pemuda.

(baca: Pengemudi Mobil yang Baku Pukul dengan Anggota TNI Ternyata Keluarga TNI)

Tiba-tiba, pengendara mobil Mazda membuka jendela dan membuang sampah. Sampah yang dibuangnya itu mengenai istri Lettu Satrio.

Tak terima istrinya terkena sampah yang dibuang pengendara mobil, Lettu Satrio menghentikan mobil tersebut.

Akhirnya Lettu Satrio dan pengendara mobil tersebut terlibat cekcok mulut hingga berujung perkelahian. Kasus itu ini ditangani Polres Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com