Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Lepas Pakaian Dinas hingga Sepatu untuk Dibagikan ke Warga

Kompas.com - 16/10/2017, 20:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mencopot satu per satu atribut pakaian dinas upacara (PDU) yang dikenakannya ke sejumlah warga yang hadir dalam acara syukuran rakyat di Balai Kota, Senin (16/10/2017) malam.

Terpantau atribut yang dicopot Sandi mulai dari topi, jas putih pakaian dinas, dasi, lencana, papan nama, hingga sepatu.

Warga yang mendapatkan atribut dari Sandi adalah perwakilan dari sejumlah kelompok masyarakat, dari mulai ibu rumah tangga pengusaha UKM, aktivis lingkungan hidup, pengusaha produsen sepatu, penyandang disabilitas, warga korban penggusuran, hingga ketua relawan pemenangan Anies-Sandi.

"Semua yang ada di sini adalah mereka yang berjuang untuk menjadikan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya," ujar Sandi mengacu pada orang-orang yang namanya disebutkan di atas.

Baca: Sekda DKI: Sidang Paripurna Istimewa Anies-Sandi Digelar Rabu Siang

Seluruhnya dipanggil naik ke atas panggung saat Sandi selesai menyampaikan pidato.

"Aktivis kita ada enam di sini. Oleh karena itu panitia sudah menyiapkan selendang tapi saya ingin sesuatu yang lain daripada yang lain," ujar Sandi.

Menurut Sandi, atribut PDU sengaja dia copot dan bagikan karena dia menyebut pakaian tersebut tidak akan digunakannya lagi. Ia bahkan mengaku sudah berkonsultasi mengenai hal tersebut dengan Presiden Joko Widodo.

"Saya tadi nanya ke Pak Jokowi. Pak Jokowi dulu dilantik jadi wali kota, jadi gubernur pakai putih-putih kayak gini. Saya tanya Pak Jokowi berapa kali pakai baju gini 'sekali aja Pak Sandi," ucap Sandi.

Baca: Sebelum Pidato Politik, Anies Ajak Warga Nyanyi Lagu Bagimu Negeri

Dari atribut yang dibagikan, topi diberikan kepada Sarah Zubaedah, perwakilan kelompok ibu rumah tangga yang juga aktif sebagai penjual nasi uduk.

Untuk jas putih diberikan kepada Nedi Supriyadi, penyandang disabilitas yang membuka usaha reparasi ponsel.

Untuk sepasang sepatu putih, Sandi memberikannya ke Hartono, pengusaha produsen sepatu "Sandi Uno" yang kerap dikenakan Sandi. Sedangkan papan nama bertuliskan nama "Sandiaga Uno" diberikan ke Babe Idin, seorang aktivis pelestari lingkungan di Kali Pesanggrahan.

Baca: Gaya Sandiaga Sapa Pendukung di Balai Kota, Kiss Bye dan Salam OK OCE

Sementara itu, lencana diberikan Sandi kepada Usama Abdul Azis, ketua kelompok relawan pemenangan Anies-Sandi.

Sedangkan dasi diberikan ke warga korban penggusuran bernama Salim Abdullah.

"Saya sengaja melepas ini karena Wagub harus menyatu dengan rakyat, tidak ada jarak, menyapa rakyat dan menjadi bagian dari rakyat," ujar Sandi.

Kompas TV Provinsi DKI Jakarta akan memiliki gubernur yang baru dan di pundak Anies-Sandi warga Jakarta telah meletakkan harapan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com