Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warga Rela Antre Berjam-jam di Taman Mini demi E-KTP?

Kompas.com - 20/10/2017, 21:09 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga rela antre berjam-jam lamanya demi pencetakan kartu tanda penduduk berbasis elektronik atau e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (20/10/2017). Membludaknya warga membuat antrean hingga pelataran parkir Teater Imax Keong Mas.

Lusia (66) yang ditemui saat mengantre pendaftaran untuk pencetakan e-KTP mengeluhkan, e-KTP miliknya masih belum diterima sejak lima tahun lalu. 

Sejak 2012 pencetakan e-KTP Lusia tidak selesai-selesai. Hal itu membuatnya kesal sampai bolak balik ke kelurahan untuk menanyakan kapan e-KTP miliknya bisa selesai. Hal itu membuat Lusia terpaksa ikut mengantre di TMII.

Warga antre menyerahkan berkas untuk pencetakan e-KTP di stan pelayanan dan pencetakan e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (20/10/2017).  Kegiatan yang digelar antara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri ramai diserbu warga yang yang belum memiliki e-KTP.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Warga antre menyerahkan berkas untuk pencetakan e-KTP di stan pelayanan dan pencetakan e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (20/10/2017). Kegiatan yang digelar antara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri ramai diserbu warga yang yang belum memiliki e-KTP.

"Sudah agak lama, enggak jadi terus, selalu ada kendala. Saya dari tahun 2012 mas. Katanya nanti dikirim ke RT, tapi enggak pernah ada kabar lagi, saya terus ke kelurahan beberapa kali tapi belum jadi juga. Dengan adanya seperti ini, ya apa boleh buat (ngantri), meski saya lansia," keluh Lusi yang merupakan warga Kelurahan Jatirahayu, Bekasi tersebut.

Baca juga : Tujuh Ribu E-KTP Bisa Dicetak di Taman Mini Dalam Sehari

Lusia pun harus rela hujan-hujanan ketika mengantre. Bermodalkan payung dan jas hujan yang dibelinya seharga Rp 10.000, Lusia tak beranjak dari posisinya karena takut diisi orang lain.

"Meskipun saya lansia, saya harus bijak mengantre seperti yang lain, saya sudah tiga jam ini di sini," imbuh dia.

Kendati hujan turun di TMII, warga tetap mengantri untuk mencetak e-KTP, Jumat (20/10/2017).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Kendati hujan turun di TMII, warga tetap mengantri untuk mencetak e-KTP, Jumat (20/10/2017).
Setali tiga uang dengan Lusia, Cicih (68) juga mengaku tak kunjung mendapatkan e-KTP baru. Pada 2012, dia mengaku sudah mendapatkan e-KTP, tetapi sejak pindah tempat tinggal dia belum mendapatkannya lagi.

"Saya enggak dapat dari kelurahan yang baru. Sejak 2014. Saya sih sebenarnya udah dapat pas 2012, cuma karena pindah, saya dari Cirebon ke Bojong. Jadi sekarang penduduk Bojong nih, belum dapat juga, makanya ke sini," jelasnya.

Baca juga : Demi Mencetak E-KTP, Hujan dan Antrean Panjang Bukan Halangan...

Cicih yang mengantre selama 3,5 jam juga kemudian menyarankan agar pemerintah pusat menyalurkan e-KTP ke kelurahan dan kecamatan dengan tujuan agar tidak menyusahkan masyarakat.

Warga mendapatkan e-KTP yang baru dicetak di stan pelayanan dan pencetakan e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (20/10/2017).  Kegiatan yang digelar antara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri ramai diserbu warga yang yang belum memiliki e-KTP.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Warga mendapatkan e-KTP yang baru dicetak di stan pelayanan dan pencetakan e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (20/10/2017). Kegiatan yang digelar antara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri ramai diserbu warga yang yang belum memiliki e-KTP.

"Ya harusnya tiap kelurahan, kecamatan itu dikasihkan ke tiap-tiap kelurahan dan kecamatan, jadi tidak merepotkan masyarakat begini, apalagi yang jauh-jauh kayak saya, dari Cirendeu, Tangsel loh saya ini," keluh Cicih.

Baca juga : Demi E-KTP, Nenek Cicih Rela Berangkat Subuh dan Antre 3,5 Jam di TMII

Menanggapi hal tersebut, Sesditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri I Gede Surata menampik kalau kelurahan tidak diberikan e-KTP tersebut.

"Dulu mungkin begitu, ada sejarah panjang yang membuat distribusinya lama. Pernah juga kami kirim ke kelurahan, tapi tak disampaikan ke masyarakat. Namun, sekarang kami berniat kuat menyelesaikan semua karena e-KTP ini dibutuhkan semuanya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com