Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tanya soal Pidato Anies kepada Djarot

Kompas.com - 23/10/2017, 06:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang juga mantan gubernur DKI di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (20/10/2017) lalu. Saat kunjungan itu, Djarot dan Ahok sempat membahas pidato politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai pelantikannya.

Hal itu diungkapkan Djarot saat wawancara dengan mantan presenter Najwa Shihab pada Minggu (22/10/2017) malam. Najwa menayangkan wawancara itu secara langsung melalui akun sosial medianya seperti Youtube, Facebook, dan Instagram.

"Kok pidatonya begitu, Mas? Mas lihat? (Aku bilang) enggak. 'Aku dengar dari orang-orang kok pidato masalah ini, ini, terus gimana, Mas?' 'Ya enggak tahu, tanya saja sama beliaunya'. Saya enggak komentar masalah itu," ujar Djarot saat menceritakan kembali pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Ahok.

Baca juga : Kata Pribumi dari Anies Baswedan Juga Dibahas di Luar Negeri

Pidato yang dimaksud Djarot dan Ahok adalah pidato Anies yang menggunakan kata "pribumi".

Ahok saat ini sedang menjalani masa hukuman setelah diputuskan bersalah dalam kasus penodaan agama.

Itu merupakan pertemuan pertama Djarot dengan Ahok sejak Djarot tidak lagi menjabat sebagai gubernur. Kata Djarot, ada yang berbeda pada pertemuan itu dengan pertemuan sebelumnya. Mereka tidak lagi banyak membicarakan Jakarta.

"Enggak banyak bicara Jakarta. Bicara masalah makanan, tapi kalau masalah pemerintahan enggak," kata Djarot.

"Kalau dulu yang dibahas kerja terus karena estafet itu tadi ya. Dia ngecek loh, 'ini sudah belum? Ini sudah janji loh, Mas, ini sudah janji loh'," ujar Djarot.

Namun, pada pertemuan Jumat lalu itu, Ahok lebih banyak membicarakan aktivitasnya selama di Mako Brimob.

Sama seperti yang pernah diceritakan sebelumnya, Djarot mengatakan Ahok kini rajin membaca buku dan berolahraga. Menurut Djarot, sekarang badan Ahok berotot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com