Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penulis Buku yang Temui Ahok di Tahanan

Kompas.com - 25/10/2017, 08:34 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 orang dari berbagai latar belakang yang menulis buku berjudul Kami Ahok menemui Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di rutan Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Selasa (24/10/2017) siang. Momen sepanjang pertemuan itu dituangkan kembali dalam sebuah tulisan oleh salah satu penulis, Ignatius Haryanto, dengan judul "Sebuah Selasa Siang Bersama BTP".

Hary mengizinkan Kompas.com untuk mempublikasikan tulisannya sebagai bahan pemberitaan.

"'Oh jadi ini rombongan para penulis itu ya? Gua udah baca tuh buku (sembari menunjuk buku #KamiAhok yang hendak dimintakan tanda tangannya - IH), tapi sekarang gua udah lupa juga isinya... he he he' Begitu kalimat pertama yang keluar dari sosok lelaki bertubuh tinggi, dengan kulit kuning kemerahan," tulis Hary, sapaan Ignatius Haryanto. 

Hary menggambarkan, Ahok saat itu tampak senang menerima kehadiran dia dan teman-temannya. Sepanjang pertemuan, Ahok menceritakan pengalamannya yang sudah menghuni rutan Mako Brimob selama 168 hari dan diisi dengan membaca habis 18 buku.

"Tak ada kalimat mengeluh keluar dari mulutnya. Ia yang mendominasi pembicaraan, dan ia banyak berbicara tentang apa saja yang ia lakukan selama ia menghabiskan waktu dari hari ke hari dalam tahanan," tulis Hary.

Ahok juga mengungkapkan ada kalanya dia bosan dengan beberapa buku, lalu mengalihkannya dengan membaca buku lain tetapi menandai halaman terakhir yang dibaca pada buku sebelumnya. Dia menyebut ada banyak sekali buku di ruang tahanan yang ditempati.

"Kadang kalau dia bosan, dia bisa pindah ke buku lain, padahal buku sebelumnya belum habis dibaca. 'Yah gua tandain aja, terus gua buka buku lain...' Saya pun nyeletuk, 'Wah Pak Ahok keluar dari sini jadi master dongg...' Dia ketawa aja ... 'Wah banyak banget buku yang ada di kamar gua itu...' kata mantan anggota DPR dari Golkar dan Gerindra itu," lanjut Hary.

Ahok juga mengaku terkesan saat baca buku tulisan Guntur Soekarno Putra berjudul Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku. Menurut Ahok, buku itu menggambarkan sisi humanis dari Presiden Soekarno dan sudut pandang Guntur tentang Bung Karno sebagai ayah dan temannya.

Pertemuan para penulis itu berlangsung dari pukul 13.10 hingga 13.50 WIB. Selain membicarakan tentang buku, Ahok turut berbagi pengalamannya selama di tahanan, yang diisi dengan berolah raga, menulis, hingga belajar Bahasa Mandarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com