Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi "The Leader of Road to WTP" DKI, Apa Saja Strategi Sandi?

Kompas.com - 27/10/2017, 17:29 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Sebagai pemimpin upaya pencapaian target opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan Pemprov DKI tahun 2017 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga ternyata telah memiliki berbagai strategi.

"Semua bagian dari road to WTP, ini 5 bulan ke depan, sekarang kita ada countdown-nya, menghitung hari. Saya mendapat tugas dari Pak Gubernur untuk memimpin proses ini dari permasalahan yang ada, yang pertama adalah aset," ujar Sandi di depan Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/10/2017).

Ia mengatakan, Pemprov DKI telah melakukan pertemuan dan diskusi dengan BPK terkait area-area yang harus difokuskan terkait hal ini. Ia menilai, penuntasan masalah terkait aset DKI ini merupakan poin paling penting untuk mewujudkan opini WTP DKI.

Baca juga : Sandi: Target Opini WTP Maha Berat, Jakarta 4 Tahun Tak Pernah WTP

"Kebetulan Alhamdulillah untuk tanah sudah 100 persen dan bangunan 99,5 persen (clear). Untuk jenis aset yang lain kita akan kejar untuk 5 bulan ke depan."

"Untuk temuan ada sekitar 6.000 temuan yang belum ditindaklanjuti, tadi saya baru duduk sama Pak Zainal dari inspektorat, target kita akan tindaklanjuti semua," kata dia.

Menurut dia, dari 6.000 item proyek di DKI yang belum ditindaklanjuti menurut temuan BPK, ada beberapa proyek besar yang harus terlebih dulu dituntaskan.

"Ada item-item besar seperti tanah Cengkareng, Sumber Waras, dan pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply)."

Baca juga : Anies Ingin Opini WTP pada 2018, Perintahkan Sandi Memimpin Perbaikan

"Saya sudah mendapat mandat dari Pak Anies untuk memastikan bahwa item-item besar ini tertangani baik dari segi hukumnya maupun akuntansinya, sehingga temuan ini bisa dikategorikan ditindaklanjuti oleh BPK," ujarnya.

Ia mengatakan, strategi penting lainnya untuk merealisasikan target WTP DKI adalah kuatnya koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI.

"Dengan koordinasi yang baik kita akan fasihkan penyelesaian temuan-temuan besar aset yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan dan bidang lainnya tersebut," ujarnya.

Sebelumnya Sandi mengatakan, target WTP terhadap laporan keuangan Pemprov DKI tahun 2017 dari BPK merupakan sesuatu yang berat. Sebab, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) sejak 2013.

Baca juga : Opini WTP Kerap Jadi Modal Politik, BPK Bilang Itu Cuma Kulit-kulitnya

"(Target opini WTP) ini maha berat nih karena empat tahun terakhir Jakarta tidak pernah WTP. Saya ditugaskan untuk memimpin proses ini," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/10/2017).

Sandi mengatakan akan melaporkan semua proses perbaikan untuk mengejar target opini WTP tersebut secara berkala. Perbaikan yang diprioritaskan yakni pencatatan aset yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta dan menindaklanjuti sekitar 6.000 temuan BPK dalam laporan keuangan tahun 2016.

Baca juga : Anies di Kemendikbud WTP 2 Tahun Berturut-turut, Pemprov DKI Hanya WDP

"Saya akan buka secara transparan road to WTP. Jadi road to WTP ini akan kami lakukan setiap minggu capaiannya seperti apa dari aset, dari temuan," kata Sandi.

Kompas TV Selain WTP, Pemerintah Raih Predikat Layak Investasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com