Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca Contekan Naskah Pidato Kepanjangan, Sandiaga Pilih Gaya Bebas

Kompas.com - 28/10/2017, 11:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memiliki gaya sendiri dalam memberikan sambutan acara. Biasanya, pejabat publik memiliki gaya formal saat berbicara tetapi Sandiaga memiliki gaya yang lebih santai.

Seperti Sabtu (28/10/2017) pagi ini, Sandiaga memberi sambutan dalam acara silaturahim lintas etnis, lintas agama, dan tokoh masyarakat Jakarta Utara di Ecopark, Ancol.

Sandiaga membawa "contekan" pidato yang tampaknya disiapkan untuk dia. Namun, dia malah menawarkan kepada peserta untuk pidato dengan "gaya bebas".

"Saya disuruh baca pidato panjang banget ini. Mau baca pidato atau gaya bebas? Wah, Pak Aspem pusing nih, saya mau gaya bebas. Tenang Pak, saya lagu wajib dulu nanti improvisasi," kata Sandi.

Sandi pun menggunakan teks pidato itu sebagai acuannya. Namun, semua pesan dia sampaikan dengan gayanya sendiri.

Pertama, Sandi berpesan agar masyarakat saling mendukung dan tidak lagi sikut-sikutan. Dia juga menyanpaikan keinginannya untuk membangun ekonomi kerakyatan.

"UKM mana yang punya UKM? Hmm... 4 orang. Yang punya usaha kuliner mana? Hmm... 8 orang," seloroh Sandi saat bergurau soal jumlah peserta yang mengancungkan tangan.

Gaya Sandi yang seperti itu tidak jarang membuat peserta tertawa. Serius tapi santai, Sandiaga kemudian mengatakan angka partisipasi di Jakarta Utara dalam hal pendidikan masib rendah. Dia mengatakan, program KJP Plus akan mulai diluncurkan pada 2018 nanti.

Semua disampaikan dengan gayanya sendiri. Selesai berimprovisasi, Sandi langsung kembali pada contekan yang dia bawa. Dia menyebutnya sebagai "pesan sponsor".

"Di sini ada pesan sponsor juga bahwa sebentar lagi akan musim hujan. Kalau musim hujan mesti siap-siap. Jangan buang sampah sembarangan, pilah sampahnya, ikut bank sampah," kata Sandi.

"Setuju? Jakarta Utara siap? Mantaaap," ucap Sandiaga.

Kompas TV Apa yang akan dilakukan Anies-Sandi untuk menjawab tantangan dan masalah di Jakarta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com