JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum menjadi istri Helmi, Dokter Lety Sultri binti Bachtiar Hosen, memiliki mobil yang dia beli dari hasil bekerja yang dikumpulkannya. Hal tersebut dikatakan Afifi Bachtiar yang merupakan kakak kandung Lety.
"Sebelum pernikahan lima tahun yang lalu, adik saya punya mobil yang dibelinya sendiri, sampai usia pernikahan satu tahun masih ada, tetapi mobil itu sampai sekarang tidak ada," kata Afifi di kediaman korban Jalan Sunan Ampel 8, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2017).
Afifi mencurigai mobil tersebut dijual oleh Helmi. Pasalnya, Helmi yang berprofesi sebagai dokter kecantikan tikak lagi terlihat bekerja setelah dua tahun menikah.
"Helmi itu pemalas kata adik saya, kerjaannya hanya nonton tv, memberikan nafkah tidak, uang rokok minta ke adik saya, saya curiganya ke sana," ucap Afifi.
Baca juga : Kisah Pilu Dokter Lety yang Ditembak Mati Suaminya Sendiri
Setelah terjadi pembunuhan, keluarga korban meminta pihak yang berwenang menghukum berat Helmi.
"Korban sangat dekat dengan keponakan, sampai-sampai keponakannya datang semua ke sini. Kami minta pelaku dihukum dengan setimpal sesuai perbuatannya, seberat-beratnya," ujar Afifi.
Dokter Letty ditembak Helmi di klinik Az-Zahra, Rawamangun, Jakarta Timur, miliknya sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, korban sedang bersama dua karyawannya di ruang pendaftaran klinik dan tiba-tiba pelaku datang.
Saat mengetahui kedatangan sang suami, korban ke luar ruangan untuk menghampirinya. Tidak lama berselang, korban dan pelaku terlibat cekcok hingga terdengar suara letusan tembakan sebanyak enam kali.
Usai melepaskan tembakan, pelaku langsung melarikan diri. Adapun sang istri ditemukan tewas terkena tembakan pelaku.
Saat ini, Helmi telah menyerahkan diri ke Mapolda Metro Jaya.