Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Infrastruktur Baik, Genangan Akan Cepat Surut"

Kompas.com - 15/11/2017, 11:14 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com — Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Hary Tirto Djatmiko mengatakan, tahun 2017 musim hujan di Jabodetabek bertipe normal.

"Jadi, sekenario tahun ini adalah sekenario tahun normal. Kalau kita bandingkan dengan tahun 2015, tidak sekering 2015 dan tidak sebasah 2016," kata Hary kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2017).

Ia mengatakan, meski bertipe normal, potensi genangan air hingga banjir tetap ada jika hujan deras berbarengan dengan pasang air laut.

"Pasang air laut atau rob ini biasanya terjadi pada bulan purnama, bisa dilihat di kalender. Namun, kalau infrastruktur mendukung, seharusnya genangan akan surut dengan cepat, tak seperti pada tipe basah," ujarnya.

Baca juga: BMKG: Tak Ada Siklus Banjir 5 Tahunan, Setiap Tahun Ada Potensi Banjir

Normalnya, lanjut dia, bulan Desember hingga Januari merupakan puncak hujan. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Yang membedakan 2016 itu tahun basah, jadi sepanjang tahun itu hujan terus. Tahun ini normalnya sampai Februari saja. Kita update setiap hari infonya," ucap Hary.

Baca juga: Mengapa Sejumlah Wilayah di Pesanggrahan Banjir Lagi?

Hary mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap kemungkinan banjir karena pasang atau surutnya air laut pasti terjadi setiap bulannya.

"Jadi, waktu genangan terjadi bisa lebih siap. Karena rob yang ditandai dengan bulan purnama itu setiap bulan terjadi," ujarnya.

Baca juga: Kompleks BPPT Meruya dari 2007 Bebas Banjir, Kini Tergenang Lagi

Kompas TV Akibat debit air yang tinggi di Kali Pesanggrahan karena hujan deras, banjir setinggi 1 meter menggenangi permukiman warga di Komplek Perdatam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com