JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi binaan (Lokbin) untuk para pedagang di Taman Kota Intan, Jakarta Barat, terlihat sepi dari aktivitas transaksi jual beli, Selasa (21/11/2017). Para pedagang terlihat duduk-duduk di depan lapak mereka sambil mengobrol dengan sesama pedagang.
Dian, seorang penjual nasi padang, mengatakan, sebelum direlokasi ke Taman Kota Intan, dia bisa menjual sedikitnya 80 potong ayam sehari di sekitar halaman Museum Fatahilah. Kini, ketika menempati lokasi binaan Taman Kota Intan, dia mengatakan hanya bisa menjual empat potong ayam saja sehari. Itu pun yang membelinya adalah para pedagang yang ada di lokasi binaan itu.
"Susahnya minta ampun, kalau begini terus ya kami mau makan apa," kata Dian.
Saat direlokasi pada 5 Oktober 2017, Dian hanya bisa menuruti apa yang diperintahkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemilik lahan, dengan harapan penjualannya tidak bermasalah.
Baca juga : PKL dan Parkir Liar di Kota Tua Jadi Penyebab Sepinya Lokbin Cengkeh
Kenyataan berkata lain, bukan untung yang didapatkan. Dian merugi setiap hari. Makanan yang dimasaknya untuk dijual tidak pernah habis dan terpaksa dibuang.
"Kami ini sebetulnya mau dibina atau dibinasakan?" kata perempuan yang mengaku sudah berjualan sejak 10 tahun di kawasan Museum Fatahilah.
Hal yang sama dirasakan Choirul Umam yang berjualan pakaian di Taman Kota Intan. Pada saat dirinya berjualan di sekitar Museum Fatahilah, ia bisa mengantongi uang paling sedikit Rp 2 juta selama satu kali berjualan.
Namun, ketika dirinya dipindah ke lokasi binaan Taman Kota Intan, dalam sehari bisa saja tidak ada pembeli sama sekali.
Tidak adanya penunjuk arah menuju lokasi binaan itu diyakini Choirul sebagai salah satu penyebabnya.
"Yang kesini itu paling orang nyasar, karena lokasinya enggak kelihatan," kata Choirul.
Sebenarnya, lokasi itu tak begitu jauh dari Museum Fatahillah. Dari Museum Fatahillah, wisatawan tinggal berjalan melintasi Cafe Batavia menuju Jalan Kunir. Dari sana wisatawan menyeberang ke Jalan Cengkeh. Lokbin Taman Kota Intan terletak di kanan jalan. Karena berlokasi di Jalan Cengkeh, lokbin itu sering juga disebut Lokbin Jalan Cengkeh.
Namun, tak ada plang penunjuk arah untuk menuju lokasi itu.
Syahril, seorang pedagang minuman, mengatakan tanpa petunjuk arah, tak banyak warga yang akan mengetahui lokasi binaan para pedagang kaki lima (PKL) tersebut.
Sebelum direlokasi mereka sudah menyampaikan keinginannya agar ada petunjuk arah menuju lokbin. Namun hingga saat ini, plang petunjuk arah itu tidak ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.