Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Tahun, Ada Program Beras Premium Murah untuk PNS DKI

Kompas.com - 22/11/2017, 21:31 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang akhir tahun 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar program beras berkualitas baik dengan harga murah untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta.

"Kita punya program penyaluran beras berkualitas baik, dengan harga sangat terjangkau kepada seluruh PNS di DKI yang akan kita tingkatkan," ujar Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras premium ini nantinya berkisar antara Rp 12.400 hingga Rp 12.500.

"Untuk harganya ini sudah sesuai dengan peraturan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian yang baru. Harganya juga di bawah HET (harga eceran tertinggi) yaitu Rp 12.800," sebut Arief.

Baca juga : 17 Ribu PNS DKI Manfaatkan Program Beras Murah

Ia menambahkan, nantinya setiap PNS DKI akan mendapatkan jatah beras murah dalam kemasan lima kiloan.

"Jadi kemasannya lima kiloan. Lima kilo perjiwa jadi kalau mislanya istri satu, suami satu anak dua berarati empat kali lima berarti dua puluh kilo," sebutnya.

Ia mengatakan, saat ini sebanyak 17.000 dari total 70.000 PNS DKI sudah mengikuti program ini. Meski demikian ia berharap program beras murah ini dapat menjangkau seluruh PNS DKI.

"Pak Sandi tadi menginformasikan kembali bahwa harusnya bisa di roll off ke seluruh karyawan karena ini programnya sangat baik untuk ketahanan pangan," tuturnya.


Baca juga : Masyarakat Perlu Terus Diingatkan soal Mutu Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com