Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasangan Alat Penghemat Energi di Balai Kota Tak Perlu Biaya?

Kompas.com - 24/11/2017, 16:45 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pemasangan alat penghemat energi di Balai Kota tak membutuhkan alokasi biaya.

"Pembayarannya ini menarik sekali. Jadi kita tidak perlu membayar karena perusahaan ini dan peruahaan-perusahaan lain sejenis akan mendapatkan pembayaran dari penghematan energi," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Ia menyebutkan, pembayaran alat penghemat energi ini diambil dari dana sisa hasil penghematan energi tersebut.

Presiden Direktur PT Azbil Berca Indonesia, Mombang Sihite menambahkan, pembayaran alat penghematan energi itu dapat dicicil dalam jangka waktu tertentu.

"Misalnya saja di suatu gedung tagihan listriknya Rp 1 miliar per bulan. Lalu ternyata menjadi hemat Rp 200 juta. Nah penghematannya itu saja yang dibayarkan kepada kami. Itu pun dalam jangka waktu tertentu, rata-rata tiga tahun," papar dia.

Baca juga : Hemat Energi, Belajarlah dari Jepang...

Setelah cicilan selesai, lanjut Mombang, alat penghemat energi itu akan menjadi milik Pemprov DKI. Biaya yang bisa dihemat dengan adanya alat itu dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat.

"Jadi ini sangat menarik karena sistemnya kemitraan. Nah, regulasi ini yang perlu kami siapkan," kata Sandiaga.

Sandi mengeluhkan pendingin ruangan atau AC (air conditioner) gedung Balai Kota DKI Jakarta terlalu dingin. Sandi merasa ada pemborosan energi di gedung itu. Pemborosan energi berarti pemborosan APBD juga.

Berdasarkan pengalaman PT Azbil Berca Indonesia, dengan alat penghematan energi milik perusahaan tersebut, biaya eneregi yang bisa dihemat di sebuah gedung bisa mencapai 20 hingga 30 persen.

Sandi menilai prosentase itu merupakan penghematan yang luar biasa. Pemprov DKI memiliki banyak gedung seperti gedung walikota, camat, lurah,  dan gedung-gedung lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com