Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Bilang Tanah Abang Rapi, tetapi Sore Tadi Tetap Saja Semrawut

Kompas.com - 24/11/2017, 19:21 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berkunjung ke kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017) pagi. Sehabis dari tempat itu, Sandiaga mengatakan kepada wartawan bahwa kawasan Pasar Tanah Abang yang dia lihat tampak rapi dan bersih, tidak semrawut seperti yang diberitakan media.

Baca juga: Sandi: Tanah Abang Katanya Semrawut, Tadi Bersih...

Kompas.com hari ini melakukan dua kali pemantauan ke kawasan Pasar Tanah Abang, yaitu pada pukul 11.00 WIB dan sekitar pukul 16.00. Rute yang dipilih adalah dari depan Stasiun Tanah Abang ke Jalan Kebon Jati atau arah Pasar Blog G dan F, dilanjutkan ke Jalan KH Mas Mansyur, kemudian berbelok ke jalan Jati Baru Raya dan berakhir lagi di depan Stasiun Tanah Abang.

Pemantauan pertama pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan kendaraan roda dua. Saat itu, kondisi lalu lintas cukup lancar. Di depan stasiun Tanah Abang tidak terlihat pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya memenuhi area trotoar di depan pintu masuk stasiun.

Trotoar di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (24/11/2017) sore pukul 16.00 WIB.Kompas.com/Setyo Adi Trotoar di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (24/11/2017) sore pukul 16.00 WIB.

Belasan petugas satpol PP berjaga di setiap jarak 15 meter di trotoar Stasiun Tanah Abang.

 PKL banyak terlihat menjual busana di trotoar di seberang stasiun, tetapi tidak terlalu ramai pembeli.

Saat menelusuri jalan menuju ke Blok G dan F, kemacetan mulai terasa. Penyebabnya adalah pengerjaan saluran air tepat di bawah jembatan penghubung Blok G dan F serta angkutan kota yang banyak berhenti menunggu penumpang.

Keramaian di trotoar kembali terlihat di depan Blok A. Banyak pedagang makanan menjajakan jualannya di sana.

Semrawut

PKL berdagang di trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017) soreKompas.com/Setyo Adi PKL berdagang di trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017) sore
Kondisi sangat berbeda tampak saat pemantauan kedua pada 16.00 WIB. Kawasan Tanah Abang, terutama dari arah jalan Jembatan Tinggi ke Kebon Jati (Tanah Abang Blok G dan F) macet parah. Begitu juga dari arah stasiun Tanah Abang menuju Kebon Jati.

Pada kunjungan kedua itu, Kompas.com berjalan kaki berkeliling. Perjalanan dimulai dari depan Stasiun Tanah Abang. Area di depan Stasiun Tanah Abang sudah dipenuhi PKL. Para pedagang menempati hampir sepanjang trotoar di sisi stasiun.

Baca juga: Hasil Investigasi Ombusdman Bulan November, Tanah Abang Makin Semrawut

Kondisi hampir sama terjadi di seberang stasiun. Pedagang busana memenuhi trotoar menjajakan dagangannya pada pejalan kaki yang melewati mereka. Trotoar yang diokupasi di sisi itu sekitar 50 meter.

Saat menuju blok G dan F, okupasi trotoar oleh PKL baru terlihat di depan kedua blok pasar tersebut. Pejalan kaki harus sedikit berusaha ekstra untuk melintasi trotoar dengan menghindari area yang digunakan pedagang.

Lanjut ke arah blok A, okupasi trotoar dilakukan pedagang makanan dan ditambah tukang ojek yang menunggu penumpang.

Beberapa pedagang berjualan di trotoar tepatnya setelah pintu masuk parkir Blok E.

Kondisi trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017) soreKompas.com/Setyo Adi Kondisi trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017) sore

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com