Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Rawa Bebek Keluhkan Kualitas Daging Tak Layak Konsumsi

Kompas.com - 27/11/2017, 19:48 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lewat program pangan murah yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, warga rusun setiap bulannya bisa membeli daging sapi 1 kilogram (kg), daging ayam 1 ekor, telur 15 butir dan beras 5 kg seharga Rp 85.500 dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau kartu ATM Bank DKI.

Namun bagi warga rusun Rawa Bebek, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, tidak semua paket pangan murah mereka beli. Kebanyakan mereka hanya membeli beras dan telur saja. Daging sapi dan daging ayam tidak mereka beli karena kualitasnya biasanya buruk.

"Takut kami, Mas, sama daging beku begitu, malah pernah saya lihat tanggalnya sudah jauh dari tanggal kadaluarsa," kata Anton, korban gusuran dari Bukit Duri, kepada Kompas.com, Senin (27/11/2017).

Pernah, kata Anton, istrinya memasak daging yang dibelinya dari program pangan murah. Rasanya tidak enak, tidak seperti rasa daging pada umumnya.

Baca juga : Jaminan Sandiaga untuk Daging Murah dan Harapan pada PD Dharma Jaya

"Anyep rasanya, beda sama daging yang dibeli di pasar," kata Anton yang kini menempati Blok Merpati Rusun Rawa Bebek.

Endang, juga korban gusuran dari Bukit Duri, mengaku kerap mendapati daging yang dibeli beraroma tak sedap alias berbau busuk.

"Baunya enggak enak, apalagi pas dimasak dagingnya hancur," kata Endang yang menempati Blok Gelatik, Rusun Rawa Bebek.

Menurut Endang, dirinya hanya membeli beras dan telur saja jika program tersebut sedang diselenggarakan pihak pengelola.

"Cari aman aja beli telur sama beras, kalau daging sudah enggak beli lagi," kata dia.

Rahman yang menempati Blok Merpati Rusun Rawa Bebek meminta kepada pengelola dan Pemprov DKI untuk meningkatkan kualitas pangan yang dijual di rusun.

"Bagaimana pun juga kami ini kan manusia yang makanannya harus layak dimakan," ucapnya.

 Rahman berharap bisa menikmati makanan tanpa khawatir dengan kesehatannya. "Kalau dagingnya seperti itu kan kami takut malah kanker atau timbul penyakit lain," kata Rahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com