Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Laut Belum Sempurna Ditutup, Air Rob Masuk ke Perumahan

Kompas.com - 05/12/2017, 14:03 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Petugas PPSU Penjaringan Jakarta Utara bersama petugas Sumber Daya Air sejak pukul 09.00 WIB bekerja menutup limpasan air laut di wilayah Gedong Pompa RT 20 RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sekitar 50 petugas gabungan tersebut menyusun karung pasir untuk menahan air yang hendak masuk ke pemukiman warga.

"Kami terus tumpuk karung pasir sepanjang 20-30 meter untuk menahan air. Tadi sempat tinggi sekarang sudah mulai berkurang," ucap Tomi Haryono, petugas kelurahan penjaringan yamg ditemui di lokasi, Selasa (5/12/2017).

Berdasarkan penuturan warga, meski baru terjadi beberapa jam lalu, ketinggian air sempat setinggi 90 cm. Itu terjadi di perumahan warga yang berada di bagian bawah seperti di Gang Hiu, Gang Ketoprak, dan Gang Masjid.

Baca juga : Anies-Sandi Diminta Pahami Pembangunan NCICD untuk Atasi Banjir Rob

Dari pantauan Kompas.com yang berada di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, air sudah surut menjadi setinggi 10 cm dengan beberapa genangan air di pemukiman warga.

Limpasan laut

Lurah Penjaringan Depika Romadi mengungkapkan, air yang sempat turun ke pemukiman warga merupakan limpasan dari air laut yang belakangan naik karena cuaca. Pembangunan tanggul laut juga belum selesai.

Petugas PPSU dan SDA bahu membahu menutup limpasan air dengan karung pasir di Penjaringan, Jakarta Utara Selasa (5/12/2017)Kompas.com/Setyo Adi Petugas PPSU dan SDA bahu membahu menutup limpasan air dengan karung pasir di Penjaringan, Jakarta Utara Selasa (5/12/2017)
"Jadi tanggul laut itu masih belum kelar ditutup. Masih ada rongga 50 meter sehingga air laut bisa masuk ke mari. Kalau tanggul selesai tidak akan seperti ini nanti," ucap Romadi.

Romadi mengungkapkan, biasanya fenomena rob ini hanya berlangsung dalam hitungan jam saja, sekitar dua sampai tiga jam ke depan akan surut. Pihaknya bersama dengan PPSU dan SDA terus bekerja menutup limpasan air tersebut.

Kompas TV Kemacetan panjang terjadi di Jalur Pantura Semarang menuju Demak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com