Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembangunan NCICD tipe A berfungsi untuk mengantisipasi banjir rob yang kerap terjadi di utara Jakarta.
"(NCICD tipe A) itu peninggian tanggul supaya tidak ada ancaman rob dari pantai utara sewaktu air laut pasang," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balaikota.
Menurut dia, penyebab banjir di Jakarta ada dua, yakni karena air laut pasang untuk kawasan utara Jakarta dan karena hujan deras di kawasan selatan Jakarta. Selain akan melakukan peninggian tanggul 5 kilometer, Pemprov DKI juga akan membangun waduk di daerah utara Jakarta. Waduk itu berguna untuk menampung air, termasuk air hujan.
Secara garis besar, pelaksanaan NCICD ini terbagi dalam tiga tahap, yakni tipe A, B, dan C. NCICD tipe A ini merupakan proyek reklamasi 17 pulau ditambah dengan peninggian tanggul rob setinggi 5 kilometer di bibir pantai utara sepanjang 63 kilometer.
Kemudian tipe B yakni pembangunan konstruksi tanggul terluar dengan tembok bergambar garuda raksasa di laut dalam. Sedangkan tipe C ialah pembangunan tahap besar tanggul raksasa serta pembangunan danau penyimpan dan pompa besar atau giant sea wall.
"Untuk pembangunan tahap A, ditargetkan tiga tahun selesai. Keseluruhannya mungkin tahun 2024 baru selesai," kata Basuki.
Peninggian tanggul di pantai utara itu dibagi menjadi dua bagian. Bagian sepanjang 30 kilometer dikerjakan pemerintah pusat dan 33 kilometer dikerjakan pengembang yang melakukan reklamasi 17 pulau.
Pemprov DKI juga berada di dalam bagian 33 kilometer yang dikerjakan pengembang. Kewajiban Pemprov DKI adalah untuk meninggikan dan memperkuat tanggul sepanjang 8 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.