Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Blok G Tanah Abang Sepi Menurut Pedagang

Kompas.com - 13/12/2017, 16:49 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang di Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat mengeluhkan sepinya pengunjung yang datang dan berbelanja ke blok yang berada tidak jauh dari Stasiun Tanah Abang tersebut.

Saat Kompas.com berkunjung ke pasar itu pada Rabu (13/12/2017) siang, suasana Blok G sepi dan beberapa toko tutup.

"Sepi di sini, enggak seperti blok-blok lain," kata Ahyar, salah seorang penjual pakaian di lantai 1 Blok G Tanah Abang.

Menurut Ahyar, sepinya Blok G karena para pengunjung yang datang dari Stasiun Tanah Abang langsung menuju Blok A dengan melewati gang-gang yang ada di sekitar Stasiun Tanah Abang.

"Lewat gang-gang itu biasanya, jadi langsung ke blok A, blok F, yang ke sini paling pegawai toko," ucap Ahyar.

Baca juga : Blok G Jadi Stasiun LRT, Sandiaga Sebut Itu Solusi Jangka Panjang

Berbeda dengan Ahyar, Sarmili, salah seorang pemilik kios jasa jahit pakaian, menyampaikan bahwa orang lebih memilih blok lain ketimbang Blok G karena blok lain tersebut dilengkapi fasilitas pendingin ruangan.

"Kalau blok lain kan ada AC-nya, mungkin itu juga yang bikin pengunjung lari ke sana. Kalau di sini enggak ada," kata Sarmili.

Meski demikian, ada saja pengunjung yang datang ke Blok G. Biasanya, pengunjung yang datang itu merupakan pengunjung yang tidak sengaja mengunjungi Blok G.

"Biasanya malah cuma nanya-nanya saja, terus ada yang salah juga dikira blok F, tetapi bukan," ujar dia.

Bahkan, karena sepinya Blok G, tak sedikit para pedagang yang kembali berjualan di trotoar jembatan penghubung antara Blok G dan F.

Michael misalnya, ia harus berjualan lagi di trotoar karena pendapatannya dari berjualan di Blok G berbeda jauh ketika berjualan di trotoar.

Ketika di Blok G, ia hanya mengantongi Rp 200.000 dalam sehari, sedangkan ketika di trotoar, ia bisa mengantongi uang sebesar Rp 1 juta sehari.

"1 juta sehari itu kalau buka siang, kalau dari pagi mungkin bisa lebih, tetapi kalau di Blok G, dari pagi sampai sore buat dapat Rp 200.000 saja susah," kata Michael.

Baca juga : Blok G Tanah Abang Akan Dijadikan Stasiun LRT, Ini Kata Para Pedagang

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, para pengunjung bisa langsung menuju Blok A dari gang yang persis berada dekat pintu keluar Stasiun Tanah Abang.

Pengunjung lebih banyak terlihat di gang menuju Blok A ketimbang di trotoar menuju Blok G. Padahal, jika berjalan di gang, mereka harus berhimpitan dengan pengunjung lain. Sementara itu, untuk menuju Blok G, para pengunjung bisa lebih leluasa berjalan di trotoar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com