Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Masih Jadi Penyebab Genangan di Protokol Jakarta dari Era Ahok hingga Anies

Kompas.com - 15/12/2017, 07:25 WIB
David Oliver Purba

Penulis

PLN Disjaya juga membantah kepemilikan kulit kabel tersebut. Mambang Hertadi dari bagian Humas PLN Disjaya dalam wawancara dengan salah satu media menyampaikan bahwa ciri-ciri bungkus kabel yang ditemukan di Jalan Medan Merdeka Selatan itu berbeda dengan milik PLN. Diameter bungkus kabel PLN 10 sentimeter ke atas, sedangkan bungkus kabel yang ditemukan itu berdiameter 3-5 sentimeter.

5. Diduga sabotase

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjabat saat itu menduga ada unsur sabotase dalam penemuan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan. Sebab, jumlah bungkus kabel yang ditemukan di kawasan itu terbilang banyak.

Ahok menduga bungkus kabel yang menumpuk di gorong-gorong itu menjadi penghambat saluran air sehingga dapat menyebabkan banjir.

Baca juga: Temuan Kulit Kabel di Saluran Air Diduga Bukan Hasil Sabotase, tetapi...

"Siapa yang mau buang kabel kalau bisa dijual? Ini pasti ada unsur kesengajaan. Ini juga bukan sisa kabel, wong sudah ada 17 truk terkumpul," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 3 Maret 2016.

6. Setelah penemuan kulit kabel, gorong-gorong Jakarta akan rajin diperiksa

Pemprov DKI melalui Dinas Sumber Daya Air DKI akan rutin memeriksa kondisi selokan yang ada di seluruh Jakarta. Langkah itu dilakukan menyusul ditemukannya banyak bungkus kabel di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan dalam sepekan terakhir.

"Yang pasti kami akan rutin mengecek tali air yang ada. Kalau memang muncul genangan, pasti akan langsung dicek penyebabnya apa," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh di kantornya, Kamis (3/3/2016).

7. Setahun berselang, kulit kabel kembali ditemukan di Gatot Subroto.

Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meninjau saluran air di Jalan Gatot Subroto, Jumat (10/3/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meninjau saluran air di Jalan Gatot Subroto, Jumat (10/3/2017).
Pada Maret 2017 kulit kabel kembali ditemukan di gorong-gorog Jalan Gatot Subroto. Temuan itu didapatkan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye saat menyisir gorong-gorong untuk mencari tahu sumber banjir di kawasan tersebut yang biasanya jarang sekali terdampak banjir.

Kali ini, selain kabel, sejumlah material juga ditemukan dalam penelusuran lanjutan itu, seperti kawat, trafficon, paving block, gelondongan kayu, pipa, plastik, sepatu, dan ember.

Temuan kulit kabel di Jalan Gatot Subroto memang tak sebanyak temuan di Jalan Medan Merdeka Selatan pada 24 Februari 2016. Total temuan kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan lebih kurang sebanyak 26 truk.

Baca juga: Sumarsono Tidak Temukan Ada Sabotase dalam Temuan Kulit Kabel, Ini Kata Ahok

7. Pemerintahan gubernur baru, utilitas masih jadi penyebab banjir di Ibu Kota

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat kondisi Jalan Rasuna Said yang sempat tergenang air, Rabu (13/12/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat kondisi Jalan Rasuna Said yang sempat tergenang air, Rabu (13/12/2017).
Sepeninggal pemerintahan Ahok, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemukan utilitas menjadi penyebab sumber banjir di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Hal itu ditemukan setelah Anies meminta petugasnya menyusuri gorong-gorong untuk mencari sumber genangan. Hasilnya ditemukan kabel yang menyumbat saluran air.

Pemasangan utilitas di Jakarta dinilai semrawut. Untuk itu, sejak 2016 Pemprov DKI Jakarta membangun mainhole utilitas atau boks utilitas.

Hingga Desember 2017 panjang boks utilitas telah mencapai 50 kilometer. Seluruh perusahaan diwajibkan memasang utilitas di boks utilitas yang telah disediakan.

8. Pemilik kulit kabel masih menjadi misteri

Meski polisi telah melakukan sejumlah penyelidikan dengan memanggil perusahaan pemilik utilitas, hingga kini pemilik kulit kabel yang ditemukan di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Gatoto Subroto masih misteri. Tak terdengar lagi kabar atau hasil penyelidikan dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali meninjau tanggul di Jatipadang yang jebol saat Jakarta dilanda hujan deras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com