Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskotek MG Digerebek, Warga Berharap Izin Tempat Hiburan Diperketat

Kompas.com - 18/12/2017, 15:08 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggerebekan Diskotek MG di kawasan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Minggu (18/12/2017), disambut baik warga sekitar.

Dalam penggerebekan tersebut, didapati pabrik narkoba jenis sabu dan ekstasi cair di lantai empat diskotek serta 120 pengunjung yang positif narkoba.

Ketua RT 08 RW 04 Wijaya Kusuma, Sukarno, menyampaikan, selama ini keberadaan Diskotek MG cukup mengganggu warga, terutama dari sisi perparkiran dan kebisingan akibat aktivitas di dalamnya.

"Kalau warga di sini kadang terganggu sama kebisingan dan juga parkir tamu diskotek. Biasanya mereka parkir sampai badan jalan. Kadang warga kesulitan keluar kalau ramai di malam Minggu," ucap Sukarno saat ditemui, Senin (18/12/2017).

Baca juga : 13 Karyawan Diskotek MG Masih Diperiksa di BNN

Sukarno dan warga tidak mengetahui ada pabrik narkoba di dalam diskotek. Warga merasakan keanehan beberapa bulan belakangan karena adanya kegiatan di diskotek tersebut hingga pukul 10.00.

Oleh karena itu, Sukarno berharap, penggerebekan dan penutupan Diskotek MG ini bisa menjadi momentum bagi pemangku kepentingan dalam memperketat izin pendirian tempat hiburan di wilayah permukiman.

"Perlu ada survei yang ketat, dari lokasi semua, karena dekat dengan permukiman warga. Dulu di sekitar sini pernah ada beberapa diskotek, tetapi satu per satu tutup. Warga sendiri sekarang senang akhirnya MG ditutup," ucap Sukarno.

Baca juga : Kasatpol PP Sebut Diskotek MG Sudah Lama Dicurigai

Koko Purwanto, Wakil Ketua LMK Wijaya Kusuma, mengungkapkan hal senada. Menurut dia, harus ada pengawasan ketat di tiap wilayah untuk tempat hiburan yang berada di sekitar lingkungan penduduk.

"Penginnya pemerintah sekarang jangan cuma formalitas. Ada pengawasan ketat, harus dipantau dari tingkat kelurahan dan mengajak aktif pengurus RT RW di wilayah tersebut. Takutnya di tempat hiburan ini buat keresahan warga, yang tahu dari tingkat bawah," ucap Koko.

Kompas TV Diskotek MG dianggap menyalahgunakan izin diskotek karena memproduksi narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com