Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Antrean Paspor "Online" Cepat Habis

Kompas.com - 19/12/2017, 14:42 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembuatan dan perpanjangan paspor masih menjadi pekerjaan rumah untuk Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Jakarta Selatan. Meski sudah menyediakan layanan online, banyak warga yang mengeluhkan antrean online yang justru cepat penuh dan tidak tersedia.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Marina M Harahap mengatakan, antrean online sulit didapat, lantaran ketidakdisiplinan warga itu sendiri.

"Memasuki masa liburan, kadang orang baru mengajukan permohonan ketika akan berangkat, sehingga terjadi lonjakan," kata Marina, Selasa (19/12/2017).

Selain itu, lonjakan juga banyak berasal dari jamaah umrah ke Arab Saudi. Banyak di antara jemaah mengajukan permohonan perubahan paspor biasa ke e-paspor.

Baca juga: Jokowi: Paspor Harus Dilayani Cepat, Awas kalau Ada yang Main-main

"Ada informasi kalau pakai e-paspor, nanti dihilangkan dendanya Rp 1 juta. Sebab ada denda kalau dalam waktu 3 tahun, lebih dari 1 kali berangkat umrah," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Saya Tidak Mau Rakyat Tak Pegang Paspor Gara-gara Ada yang Mainin

Menurut Marina, kuota pengurusan paspor setiap harinya hampir 500. Antrean permohonan ini dibagi menjadi walk in ke kantor imigrasi dan pengajuan online. Di Jakarta Selatan, keduanya sama-sama membeludak.

Upaya yang dilakukan untuk mempercepat pelayanan di lonjakan akhir tahun, dengan membuka pelayanan pada Sabtu, membuka booth di Mal Gandaria City, dan berkantor di Mal Pelayanan Publik setiap Jumat. Meski masih ada kekurangan, Marina mengklaim pelayanan yang diberikan semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Yang kami ketahui sebelum ada antrean online, orang mengantre dari jam 03.00 pagi, kami sebagai petugas kan juga kasihan, tujuan antrean online itu ya untuk memanusiakan masyarakat, tapi kok membeludak antreannya. Ke depannya, kami akan melaporkan ke kantor pusat agar tidak terjadi lagi," ujar Marina.

Kompas TV Kantor Imigrasi kelas 1 Jambi, menangkap satu orang warga asing asal Myanmar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com