Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Mobilnya Diberhentikan, 3 Orang Keroyok Polantas di Jakbar

Kompas.com - 19/12/2017, 16:23 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petugas dari Satlantas Jakarta Barat dikeroyok sejumlah pengendara mobil, Senin (18/12/2017). Kasatlantas Wilayah Jakarta Barat Sudarmanto mengatakan, pengeroyokan berawal saat Aipda Dingin mengatur lalu lintas di sekitar Tomang pukul 15.15 WIB.

Kemudian, Dingin mencoba menghentikan sebuah mobil Nissan Evalia berpelat nomor B 1941 TZP, karena terindikasi menggunakan pelat palsu. Bukannya berhenti, pengemudi itu justru menginjak gas mobil dalam-dalam dan kabur.

"Anggota saya minta dia berhenti, tetapi malah ngebut zig zag. Terus dikejar pakai motor," ujar Sudarmanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (19/12/2017).

Dingin mengejar mobil tersebut sampai lampu merah Tomang. Dingin sengaja memarkirkan motornya tepat di depan mobil tersebut, agar tak kembali kabur. Dingin mendekati pengemudi dan meminta SIM serta STNK.

Baca juga: Videonya Viral, Warga Usir Polantas Grobogan Saat Razia di Kampung

Namun, pengemudi yang diketahui bernama Abraham Paluppa merasa tak senang.

Bukannya memberikan surat-surat, Abraham keluar dari mobil dan langsung menyeret motor milik Dingin menjauh dari mobilnya. Kemudian, 2 penumpang dalam mobil itu, Agustinus Paluppa dan Bryan Futwembun keluar dan memukul Dingin.

Dipukul bertubi-tubi, Dingin tersungkur ke aspal. Akibatnya, Dingin mengalami lebam di wajah dan pelipis sebelah kanan.

Baca juga: 787 Polantas Dikerahkan Hadapi Libur Panjang di Akhir Pekan

Melihat kejadian itu, sejumlah warga melapor ke pos polisi Tomang. Kemudian beberapa polisi datang dan mengamankan 3 orang tersebut. Dingin yang terluka dibawa ke rumah sakit.

"Saat ini kondisi anggota saya sudah mulai membaik. Ketiga orang itu langsung dibawa ke Mapolres Jakarta Barat dan masih ditahan," ujar Sudarmanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com