Simpang Susun Semanggi dibangun oleh PT Wijaya Karya pada 2016 dengan menggunakan dan non-APBD DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memutuskan bahwa pembiayaannya melalui dana koefisien lantai bangunan dari pengembang PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.
Setelah dihitung, biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Simpang Susum Semanggi adalah Rp 579 miliar.
Namun, kontraktor PT Wijaya Karya yang membangun Simpang Susun Semanggi hanya menghabiskan biaya Rp 365 miliar.
Baca juga : Cegah Tangan-tangan Jahil, Simpang Susun Semanggi Akan Dipasang CCTV
Simpang Susun Semanggi sepanjang 1,6 kilometer ini terdiri atas dua ruas. Satu ruas diperuntukkan bagi kendaraan dari arah Cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia dan satu ruas lainnya untuk kendaraan dari arah Slipi menuju Blok M.
Keberadaan Simpang Susun Semanggi ini pun diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Semanggi dan sekitarnya hingga 30 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.